Milenial Mulai Berbondong-Bondong Lakukan Investasi

Ilustrasi-Surat-Berharga-Negara-SBN

Jakarta | EGINDO.co – Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara kedua pihak.

Secara ekonomi dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang setelah melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak selalu berujung menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali memahami jenis-jenis investasi dan risikonya.

Baca Juga :  C919, Setahun Penerbangan Domestik, Bersiap Dapat Dukungan Barat

Salah satunya berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara. Melalui investasi SBN, kita meminjamkan uang kepada pemerintah dan sebagai gantinya kita akan mendapatkan keuntungan berupa kupon.

Salah satu keuntungan berinvestasi di SBN :

  1. Pokok investasi dan bunganya di jamin oleh undang-undang
  2. Pajak lebih rendah daripada deposito
  3. Pembayaran kupon (bunga) akan di bayarkan setiap bulan dan di jamin oleh undang-undang
  4. Kupon lebih besar daripada Bank-Bank BUMN dan
  5. Masyarakat bisa berkontribusi pada Pembangunan Negara

Investor Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat di tengah pandemi. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2020, tercatat ada 460.372 orang yang menjadi investor SBN. Namun, pada Maret 2022 jumlah investor SBN naik menjadi 672.242 orang.

Baca Juga :  Mantan PM Thaksin Kembali Setelah 15 Tahun Di Pengasingan
Kredit : Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Melihat dari pertumbuhan investor SBN ini dari 2019 hingga Maret 2022, mengalami peningkatan yang cukup significan karena pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir mengalami 2 kali lipat. Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berinvestasi juga semakin meningkat.

Pada 2022 ini, pembelian salah satu jenis SBN Obligasi Negara Ritel (ORI021) pada Januari-Februari lalu dari data Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kaum millennials yang merupakan kelahiran tahun 1980 – 2000 mendominasi jumlah investor ORI021 dengan persentase sebesar 40,7%.

Lalu pada peluncuran Sukuk Ritel (SR016) di Februari-Maret 2022, 41,31% dari total investornya adalah generasi millennials. Persentase tersebut setara dengan 18.416 orang. Ini merupakan angka terbesar sepanjang penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel dengan platform e-SBN. Total investasi dari millennials mencapai Rp 3,57 triliun atau 19,41% dari total penjualan SR016.

Baca Juga :  Pemasok Apple Melemah Karena Khawatir China Dan Huawei

TimEGINDO.co/IC

 

Bagikan :
Scroll to Top