Rupiah Diperkirakan Masih akan Tertekan Penguatan Dolar AS

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh menguatnya dolar AS. Pada penutupan perdagangan Selasa (16/4/2024), rupiah turun tajam 327 poin (2,07 persen), melemah Rp16.175 per dolar AS.

“Indeks dolar AS pagi ini terlihat masih di level tinggi, di atas kisaran 106. Bertahannya penguatan dolar masih dipengaruhi oleh konflik Timur Tengah yang memanas,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Rabu (17/4/2024)

Selain itu, penguatan tersebut juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell semalam. Dia mengatakan masih belum melihat kemajuan berarti untuk menurunkan inflasi AS ke target dua persen.

“Pasar bisa menyimpulkan bahwa The Fed bakal menunda kebijakan pemangkasannya. Oleh karena itu tekanan dolar AS terhadap rupiah mungkin bisa terjadi juga hari ini,” ucap Ariston.

Baca Juga :  Sawit-Kopi Hasil Rusak Hutan Dilarang Masuk Ke Uni Eropa

Selama tensi konflik memanas, tambahnya, rupiah masih berpeluang tertekan. Intervensi pasar yang dilakukan Bank Indonesia diharapkan bisa menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu liar.

Pelemahan rupiah berpotensi masuk ke area Rp16.800-Rp17.000 per dolar AS. Ini pelemahan level tertinggi yang pernah terjadi sejak krisis keuangan tahun 1998.

“Hari ini, potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.200-Rp16.250. Sedangkan potensi support di kisaran Rp16.100 per dolar AS,” kata Ariston menutup analisisnya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :