Presiden Afsel Saran Ke Xi Rencana Perdamaian Rusia-Ukraina

Presiden Cyril Ramaphosa dengan Presiden Xi Jinping
Presiden Cyril Ramaphosa dengan Presiden Xi Jinping

Johannesburg | EGINDO.co – Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah memberikan pengarahan kepada pemimpin RRC Xi Jinping mengenai kunjungan para pemimpin Afrika ke Rusia dan Ukraina yang akan datang dalam usaha untuk mengakhiri permusuhan, kantor kepresidenan Afrika Selatan mengatakan pada hari Sabtu (10 Juni).

Lembaga penyiaran pemerintah China melaporkan bahwa kedua pemimpin tersebut telah melakukan panggilan telepon pada hari Jumat.

Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan Afrika Selatan mengatakan bahwa Ramaphosa mengatakan kepada Xi bahwa ia mencatat rencana perdamaian yang diusulkan oleh China dan menegaskan dukungan para pemimpin Afrika untuk inisiatif yang bertujuan untuk penyelesaian konflik secara damai.

“Presiden Xi Jinping memuji inisiatif benua Afrika dan mengakui dampak konflik terhadap kehidupan manusia dan ketahanan pangan di Afrika,” kata pernyataan kepresidenan.

Baca Juga :  China Tarik Kembali 6 Diplomat Dalam Kekerasan Di Manchester

Berbagai proposal perdamaian untuk mengakhiri perang telah muncul di berbagai ibukota karena perang telah membuat jutaan orang mengungsi, mendorong harga pangan dan membuat kemakmuran dunia menurun.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membuat dorongan besar untuk mendekati Global South, sebuah istilah yang digunakan untuk wilayah Amerika Latin, Afrika dan Asia, bulan lalu sebagai tanggapan atas langkah perdamaian dari beberapa anggotanya. Posisi Ukraina yang dinyatakan untuk setiap kesepakatan damai adalah bahwa semua pasukan Rusia harus mundur dari wilayahnya.

Pada 16 Mei, Ramaphosa mengumumkan rencana perdamaian Afrika, yang rinciannya belum dipublikasikan. Rencana perdamaian ini juga didukung oleh para pemimpin Senegal, Uganda, Mesir, Republik Kongo, dan Zambia.

Baca Juga :  Hong Kong Buka Program Vaksin Covid-19 Anak 12 Tahun Keatas

Dalam pembicaraan telepon hari Jumat, Ramaphosa dan Xi juga membahas pertemuan puncak negara-negara berkembang Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan (BRICS), yang akan diselenggarakan oleh Afrika Selatan pada bulan Agustus.

Afrika Selatan telah mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan opsi-opsi hukum jika Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menjadi subjek dari surat perintah penangkapan kejahatan perang, menghadiri KTT BRICS.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin terkait invasi Rusia ke Ukraina, dan Afrika Selatan sebagai anggota ICC akan diminta untuk menangkapnya jika ia menghadiri KTT di Johannesburg.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :