Mengenal Blue Carbon bagi Mitigasi Perubahan Iklim

ekosistem pesisir seperti hutan mangrove
Ekosistem pesisir hutan mangrove

Jakarta | EGINDO.co – Banyak yang bertanya, apa itu Blue Carbon? Pada dasarnya Blue Carbon merupakan kemampuan menyerap dan menyimpan karbon dari atmosfer dan selanjutnya bermanfaat bagi mitigasi perubahan iklim secara global.

Dengan demikian Blue Carbon memiliki manfaat sangat besar dan global bagi manusia di bumi ini. Bagaimana melestarikannya? Blue Carbon bermanfaat bagi semua manusia dan makhluk hidup di dunia ini maka pelestariannya juga melibatkan partisipasi, kontribusi semua masyarakat.

Blue Carbon adalah istilah yang merujuk pada karbon yang disimpan di ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang. Blue Carbon merupakan ekosistem yang memiliki kemampuan yang signifikan dalam menyerap dan menyimpan karbon dari atmosfer ke dalam tanah dan vegetasinya.

Pelestarian Blue Carbon memiliki relevansi yang krusial terkait dengan mitigasi perubahan iklim. Selain bermanfaat terhadap mitigasi perubahan iklim, pelestarian Blue Carbon juga krusial untuk mendukung keanekaragaman hayati.

Baca Juga :  UE Minta Informasi AliExpress Atas Produk Ilegal Yang Dijual

Faktanya ekosistem pesisir menyediakan habitat yang sangat penting bagi berbagai spesies laut. Mangrove, padang lamun dan terumbu karang menjadi rumah bagi banyak organisme laut yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Blue Carbon tidak hanya penting untuk keseimbangan ekosistem pesisir, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan global karbon. Artinya pelestarian Blue Carbon bukan hanya tentang menjaga lingkungan pesisir akan tetapi juga meliputi menjaga keseimbangan global karbon, dan mendukung keberlangsungan hidup manusia serta keanekaragaman hayati laut.

Harus diakui tidak mudah untuk melestarikan Blue Carbon sebab melestarikan Blue Carbon membutuhkan manajemen ekosistem pesisir dengan melibatkan semua masyarakat yang berada di daerah pesisir. Melibatkan masyarakat dengan masyarakat mengurangi penggunaan plastic, mengelola hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.

Baca Juga :  Jangan Marah Saat Diperiksa di Jalan, Ada Jalur Hukum

Fakta yang ada sekarang banyak ekosistem Blue Carbon yang sudah terganggu. Untuk itu harus dilakukan penanaman kembali mangrove yang hilang, mengurangi tekanan dari aktivitas manusia terhadap padang lamun, serta menjaga keberagaman spesies terumbu karang dan pengaturan dalam pengelolaan penggunaan lahan di sekitar ekosistem pesisir.

Pengaturan dalam pengelolaan penggunaan lahan di sekitar ekosistem pesisir seperti praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan, mengurangi deforestasi atau perubahan penggunaan lahan yang merusak ekosistem pesisir, dan mempertahankan vegetasi pantai yang alami untuk mengurangi erosi.

Hal yang penting lagi pengendalian polusi dan limbah juga menjadi langkah penting dalam melestarikan Blue Carbon. Mengelola limbah industri, pertanian, dan rumah tangga dengan lebih efisien serta menerapkan praktik ramah lingkungan dalam pengolahan limbah menjadi kunci dalam mempertahankan kualitas air yang diperlukan oleh ekosistem pesisir.

Baca Juga :  Regulator India Yakinkan Investor Setelah Keruntuhan Adani

Partisipasi masyarakat sekitar pantai dalam kegiatan pembersihan pantai dan sungai, mendukung kampanye pembersihan sampah plastik, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem pesisir melalui edukasi dan advokasi dan kepedulian terhadap konsumsi produk-produk berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Pelestarian Blue Carbon yakni mengurangi penggunaan plastik, menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, menggunakan energi secara hemat di rumah membantu mengurangi jejak karbon. Mengurangi konsumsi air dan menjaga kualitas air. Mengurangi konsumsi air yang tidak perlu dan menjaga kualitas air dengan cara menghindari pembuangan limbah ke saluran air yang mengarah ke lingkungan pesisir. Tegasnya Blue Carbon disimpan di ekosistem pesisir, berperan besar dalam menyerap karbon dari atmosfer serta mendukung mitigasi perubahan iklim.@

 Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top