India menuntut separatis Sikh atas ancaman Air India

Ancaman terhadap penerbangan Air India
Ancaman terhadap penerbangan Air India

New Delhi | EGINDO.co – Badan antiteror India telah mengajukan tuntutan terhadap pemimpin separatis Sikh karena mengancam tidak akan membiarkan maskapai penerbangan Air India beroperasi di mana pun di dunia, sambil memperingatkan penumpangnya akan bahaya bagi nyawa mereka.

Badan tersebut mengatakan pasukan keamanan bersiaga setelah adanya ancaman dari Gurpatwant Singh Pannun, yang bertindak sebagai penasihat umum Sikhs for Justice (SFJ), sebuah kelompok yang berkampanye untuk mendirikan tanah air Sikh yang independen bernama Khalistan yang dibentuk dari India.

Kasus terhadap Pannun telah didaftarkan berdasarkan berbagai ketentuan Undang-Undang Kegiatan Melanggar Hukum (Pencegahan) tahun 1967 dan berdasarkan bagian KUHP India, kata Badan Investigasi Nasional (NIA) dalam sebuah pernyataan pada Senin (20 November).

“Pannun mengancam bahwa Air India tidak akan diizinkan beroperasi di dunia… dalam pesan videonya, yang dirilis pada 4 November,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah mendesak umat Sikh untuk tidak melakukan perjalanan dengan penerbangan Air India mulai Minggu, “mengklaim ancaman terhadap kehidupan mereka”.

Baca Juga :  Ledakan Di Dekat Kedutaan Israel Di New Delhi

Reuters belum memverifikasi secara independen pesan video tersebut, yang dibagikan secara luas di media sosial bulan ini.

Kelompok Sikh untuk Keadilan yang dipimpin Pannun tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke alamat email yang tercantum di situsnya. Air India tidak segera menanggapi permintaan komentar.

India melarang SFJ sebagai “asosiasi yang melanggar hukum” pada tahun 2019 dan memasukkan Pannun sebagai “teroris individu” pada tahun 2020.

Pannun adalah penduduk Amerika Serikat, kata NIA pada tahun itu. Media mengatakan dia memiliki kewarganegaraan ganda di Amerika Serikat dan Kanada. SFJ mempunyai kantor di Inggris, Kanada dan Amerika Serikat, demikian tertulis di situs webnya.

Baca Juga :  PM Anwar : Penunjukan Kabinet Malaysia Hampir Selesai

Ancaman ini muncul ketika lembaga-lembaga Kanada menyelidiki tuduhan “kredibel” yang menghubungkan agen-agen pemerintah India dengan pembunuhan seorang pemimpin separatis Sikh pada bulan Juni, yang merusak hubungan antara kedua negara. India telah menolak kecurigaan Kanada.

Setelah ancaman tersebut, penyelidikan telah diluncurkan di Kanada, India dan beberapa negara lain di mana maskapai penerbangan milik konglomerat Tata Group itu beroperasi, kata NIA dalam pernyataannya.

Pannun sebelumnya juga mengancam akan mengganggu jalur kereta api dan pembangkit listrik tenaga panas di India, kata badan tersebut.

Interpol telah menolak dua permintaan India untuk mengeluarkan pemberitahuan sudut merah terhadap Pannun, kata surat kabar Indian Express pada Oktober tahun lalu.

Baca Juga :  KPI dan BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut Jalin Kerjasama

Air India sebelumnya menjadi sasaran militan Sikh, yang dipersalahkan atas pemboman pesawat Boeing 747 yang terbang dari Kanada ke India pada tahun 1985 yang menewaskan 329 orang di dalamnya di lepas pantai Irlandia.

Tuntutan terhadap Khalistan telah muncul kembali berkali-kali, meskipun kini hanya mendapat sedikit dukungan di India, yang memandang gerakan tersebut sebagai ancaman keamanan.

Pemberontakan dengan kekerasan pada tahun 1970-an dan 1980-an yang dilakukan oleh militan Sikh melumpuhkan negara bagian Punjab di utara, yang merupakan mayoritas penganut Sikh, selama lebih dari satu dekade.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top