Yogyakarta | EGINDO.co – Upaya Kota Yogyakarta untuk meningkatkan literasi masyarakat tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan melalui Perpustakaan Kota Yogyakarta tetapi juga ditempuh dengan membentuk kampung baca yang saat ini tersebar di tujuh lokasi.
“Kampung Baca adalah mitra kami yang bisa menjangkau hingga ke wilayah terkecil di Kota Yogyakarta. Harapannya, tingkat literasi masyarakat di Yogyakarta akan semakin baik,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko di Yogyakarta, Rabu.
Ketujuh Kampung Baca yang sudah terbentuk tersebut adalah Kampung Baca Pengok Kelurahan Demangan, Kampung Baca Yudhonegaran Kelurahan Prawirodirjan, Kampung Baca Jogonegaran Kelurahan Sosromenduran, Kampung Baca Jogoyudan Kelurahan Gowongan, Kampung Baca Brontokusuman Kelurahan Suryodiningratan, Kampung Baca Giwangan Kelurahan Giwangan, dan Kampung Baca Suryodiningratan Kelurahan Suryodiningratan.
Setiap kampung baca yang sudah terbentuk wajib memiliki pengelola yang nantinya bertugas melakukan berbagai kegiatan terkait upaya peningkatan literasi masyarakat.
Kegiatan tersebut harus dilakukan selama lima hingga enam hari per pekan sesuai kesepakatan pengelola dan masyarakat setempat. Pengelola untuk tujuh kampung baca tersebut juga sudah dikukuhkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pada Selasa (28/1).
“Kegiatan literasi di Kampung Baca dimulai pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kegiatannya bisa difokuskan pada referensi bacaan yang ada di Kampung Baca misalnya kegiatan keterampilan,” katanya.
Selain menjadi mitra Perpustakaan Kota Yogyakarta, Wahyu menambahkan, Kampung Baca tersebut juga dapat memperkuat fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang sudah ada terlebih dulu.
Sedangkan untuk kebutuhan tempat pelaksanaan kegiatan, Wahyu mengatakan bisa memanfaatkan tempat umum yang ada di kampung dan sudah disepakati bersama oleh masyarakat.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga memberikan bantuan berupa 500 eksemplar buku dari berbagai jenis dan rak buku untuk setiap kampung baca.
“Bantuan buku dan rak yang diberikan untuk tujuh kampung baca adalah sama,” katanya yang menambahkan jenis buku yang diperbantukan cukup beragam mulai dari tema keluarga, anak, fiksi dan nonfiksi, hukum hingga teknologi tepat guna.
Selain membentuk Kampung Baca, upaya untuk mempermudah akses literasi masyarakat di wilayah juga dilakukan dengan layanan perpustakaan keliling yang dimiliki Perpustakaan Kota Yogyakarta yang disebut Bili, Moli, Monika, Puspita, dan Lestari. Ant/kj