Cosmo Jepang Pertahankan Kapasitas Penyulingan Hingga 2030

Cosmo Energy Holdings Co Ltd - Jepang
Cosmo Energy Holdings Co Ltd - Jepang

Tokyo | EGINDO.co – Cosmo Energy Holdings Co Ltd berencana untuk mempertahankan kapasitas penyulingan saat ini setidaknya hingga 2030 meskipun permintaan bensin di Jepang diperkirakan akan menurun karena populasi yang menua dan penjualan kendaraan listrik yang lebih tinggi, kata presiden barunya pada hari Kamis.

Perusahaan penyulingan terbesar ketiga di Jepang ini memiliki tiga kilang di Jepang, dengan total kapasitas penyulingan 363.000 barel per hari (bph).

“Kami berencana untuk mempertahankan struktur penyulingan saat ini untuk 10 tahun ke depan,” kata Shigeru Yamada, CEO grup, kepada para wartawan.

“Dan dalam 10 tahun ke depan, kami akan melihat bagaimana permintaan untuk masing-masing jenis minyak berubah dan mempertimbangkan apakah perlu merombak atau mengkonsolidasikan kilang-kilang,” tambahnya.

Baca Juga :  Jepang-Saudi Tandatangani Dokumen Kerja Sama Energi Bersih

Permintaan Jepang untuk produk minyak bumi diperkirakan akan turun sekitar 2,5% per tahun, menurut kementerian industri.

Permintaan bensin kemungkinan akan menurun karena kendaraan listrik akan menjadi lebih populer, tetapi bahan bakar jet dan minyak diesel untuk truk diperkirakan akan tetap solid, kata Yamada.

Di bawah rencana bisnis tiga tahun yang baru yang diluncurkan pada bulan Maret, Cosmo berencana untuk melakukan investasi sebesar 420 miliar yen ($ 3,14 miliar) dalam tiga tahun ke depan, dengan 30 persen dialokasikan untuk tenaga hijau dan energi seperti bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Yamada menegaskan bahwa Cosmo tidak berencana untuk memisahkan segmen energi terbarukannya meskipun ada proposal dari dana Jepang yang didukung oleh investor aktivis veteran Yoshiaki Murakami.

Baca Juga :  Jepang Batasi Gerakan Pasukan AS Setelah Lonjakan Covid-19

“Kami akan memperkuat rantai pasokan listrik ramah lingkungan dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga angin,” kata Yamada.

“Selain tenaga angin darat yang terus kami kembangkan, kami ingin memenangkan lelang tenaga angin lepas pantai sambil mempersiapkan fungsi penyesuaian pasokan-permintaan dengan baik seperti penyimpanan daya dan menjadikan rantai pasokan tenaga listrik sebagai salah satu pilar bisnis kami,” katanya.

Namun, ia menambahkan, perusahaan tidak memiliki rencana untuk berinvestasi dalam proyek-proyek pembangkit listrik tenaga angin di luar negeri.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :