Bangkok | EGINDO.co – Bank sentral Thailand secara tak terduga memangkas suku bunga acuannya dalam tinjauan kebijakan pada hari Rabu, sebuah langkah yang telah lama diserukan oleh pemerintah karena diperlukan untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dengan inflasi di bawah target.
Langkah bank sentral tersebut mengikuti lima pertemuan berturut-turut di mana ia mempertahankan suku bunga tetap dan tekanan selama berbulan-bulan dari pemerintah untuk pelonggaran moneter yang akan sejalan dengan stimulus fiskalnya.
Komite kebijakan moneter Bank of Thailand (BOT) memberikan suara 5 banding 2 untuk mengurangi suku bunga pembelian kembali satu hari sebesar 25 basis poin menjadi 2,25 persen, setelah suku bunga tersebut berada pada level tertinggi dalam satu dekade sebesar 2,5 persen sejak September 2023.
Indeks acuan naik 1,4 persen setelah pemotongan yang mengejutkan tersebut.
Pemotongan tersebut akan membantu meringankan beban utang tanpa menghalangi proses pengurangan rasio utang rumah tangga terhadap PDB, kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.
Hanya empat dari 28 ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan pemotongan seperempat poin minggu ini. Dua puluh empat ekonom memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan.
“Kasus pemangkasan suku bunga bisa dibilang semakin menguat selama beberapa bulan terakhir, mengingat apresiasi cepat baht,” kata Miguel Chanco, kepala ekonom Asia yang sedang berkembang di Pantheon Macroeconomic, yang memperkirakan pemangkasan lagi pada bulan Desember.
Perubahan kebijakan sebelumnya adalah kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September tahun lalu.
BOT menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 menjadi 2,7 persen dari 2,6 persen sebelumnya, dan memperkirakan pertumbuhan 2,9 persen pada tahun 2025, turun dari 3 persen yang diproyeksikan sebelumnya.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,4 persen tahun ini dan 3 persen tahun depan.
Ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tertinggal dari negara-negara tetangga karena menghadapi utang rumah tangga dan biaya pinjaman yang tinggi serta ekspor yang lemah. Hingga Juni, Thailand memiliki rasio rumah tangga terhadap PDB sebesar 89,6 persen, dengan utang rumah tangga sebesar 16,3 triliun baht ($488,90 miliar), termasuk yang tertinggi di Asia.
BOT memangkas perkiraan inflasi utama tahun 2024 menjadi 0,5 persen dari 0,6 persen, yang berada di bawah kisaran target 1 persen hingga 3 persen.
Tinjauan suku bunga berikutnya akan dilakukan pada 18 Desember.
Sumber : CNA/SL