Rupiah Diperkirakan Berisiko Melemah karena Prospek Suku Bunga

Seorang pegawai tempat penukaran valas menghitung uang dollar lembaran uang dolar AS dan uang rupiah.
Seorang pegawai tempat penukaran valas menghitung uang dollar lembaran uang dolar AS dan uang rupiah.

Jakarta|EGINDO.co Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan dipengaruhi sentimen pasar terhadap prospek suku bunga AS. Dalam penutupan perdagangan Selasa (21/5/2024), rupiah melemah 0,13 persen atau 21 poin ke posisi Rp15.999 per dolar AS.

“Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini terhadap dolar AS. Karena suku bunga acuan AS kelihatannya masih akan ditahan lebih lama,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra dalam analisisnya, Rabu (22/5/2024).

​Menurut Ariston, para petinggi the Fed berbicara semalam, diantaranya Raphael Bostic, Loretta Mester, Susan Collins, dan Christopher Waller. Mereka memberikan indikasi bahwa the Fed akan bersabar menunggu hingga inflasi jelas turun sebelum memangkas suku bunga acuannya.

Baca Juga :  Saham dan Obligasi Stabil Setelah Aksi Jual Akibat Kecemasan Suku Bunga

Dari dalam negeri, Ariston memperkirakan BI kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya.  Meskipun tekanan terhadap rupiah sudah berkurang.

“Hal tersebut karena ketidakpastian di pasar keuangan masih tinggi. Sikap ini (mempertahankan BI Rate) bisa membantu menjaga penguatan rupiah terhadap dolar AS sementara ini,” ucapnya.

Ariston memperkirakan, potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.050. Sedangkan potensi support di sekitar Rp15.930 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top