Singapura | EGINDO.co – Mulai tahun 2030, Singapura akan membangun taman logistik kedua di Bandara Changi untuk memperluas kapasitas fasilitas yang ada di sana dan memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat kargo udara regional.
Hal ini akan meningkatkan kapasitas penanganan kargo Bandara Changi secara keseluruhan dari 3 juta ton per tahun saat ini menjadi 5,4 juta ton per tahun, kata Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong pada hari Kamis (3 Oktober).
Taman baru tersebut akan memungkinkan Singapura untuk menjadi pusat bagi lebih banyak perusahaan logistik dan aktivitas mereka, termasuk pusat distribusi regional dan pengiriman barang.
Penambahan taman logistik kedua akan “meningkatkan semangat ekosistem pusat kargo udara Changi dan membantu mempertahankan relevansi dan sentralitas Singapura sebagai simpul penting dalam rantai pasokan global”, kata Gan.
Taman baru tersebut juga direncanakan sebagai zona perdagangan bebas seperti taman logistik yang ada, yang akan memungkinkan layanan logistik pihak ketiga untuk menerima dan mendistribusikan kembali kargo dengan cepat.
Bapak Gan, yang juga wakil perdana menteri, menyampaikan pidatonya di konferensi perdana Singapore Supply Chain Connect 2024 di Marina Bay Sands.
Pusat yang diperluas tersebut akan mencakup kawasan logistik yang baru diumumkan, Kawasan Industri Changi Timur yang akan datang, Changi Airfreight Centre, dan kawasan logistik bandara yang sudah ada.
Singapura adalah pusat kargo udara terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 6.900 penerbangan mingguan yang dioperasikan oleh hampir 100 maskapai penerbangan, kata Bapak Gan.
Dalam pidatonya, Bapak Gan juga menyoroti inisiatif lain yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk memperdalam konektivitas udara dan laut Singapura, termasuk pembangunan terminal baru di Bandara Changi dan perluasan Pelabuhan Tuas.
Perdana Menteri Lawrence Wong telah mengumumkan bulan lalu bahwa pembangunan Terminal 5 (T5) Bandara Changi akan dimulai pada paruh pertama tahun 2025.
Setelah selesai pada pertengahan tahun 2030-an, T5 akan menambah kapasitas untuk 50 juta penumpang tambahan setiap tahun.
Pelabuhan Tuas, yang dibangun dalam empat tahap, akan menjadi pelabuhan terotomatisasi penuh terbesar di dunia jika rampung sepenuhnya dalam waktu sekitar 20 tahun, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada tahun 2022.
Sumber : CNA/SL