Kyiv | EGINDO.co – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan ia akan bertemu utusan AS Keith Kellogg pada hari Kamis dan bahwa ia berharap untuk kerja sama yang “konstruktif” dengan AS setelah Donald Trump mengecam pemimpin Ukraina tersebut di media sosial.
Zelenskyy menyampaikan pidatonya kepada warga Ukraina pada Rabu malam dalam video hariannya, beberapa jam setelah Trump mengkritiknya di media sosial, menyebutnya sebagai “diktator” dalam komentar yang menggemakan Kremlin yang telah mengejutkan Eropa dan Kyiv.
“Kami dijadwalkan bertemu dengan Jenderal Kellogg besok, dan sangat penting bagi kami bahwa pertemuan dan kerja sama kami dengan Amerika secara umum bersifat konstruktif,” kata Zelenskyy.
“Bersama Amerika dan Eropa, perdamaian dapat lebih diandalkan, dan ini adalah tujuan kami. Dan yang terpenting adalah bahwa ini bukan hanya tujuan kami tetapi tujuan bersama dengan mitra kami,” tambahnya.
Pemimpin Ukraina itu juga mengatakan bahwa negara-negara paling berkuasa di dunia – yang tampaknya merujuk kepada Trump – menghadapi “pilihan” untuk bersama Kremlin atau berdamai:
“Masa depan bukan bersama Putin, tetapi bersama perdamaian. Dan itu adalah pilihan bagi semua orang di dunia – dan bagi yang berkuasa – untuk bersama Putin atau berdamai. Kita harus memilih perdamaian. Saya berterima kasih kepada semua orang atas dukungan mereka.”
Ia mengatakan bahwa ia “mengandalkan persatuan Ukraina” serta “persatuan Eropa” dan “pragmatisme Amerika”.
Zelenskyy juga mengatakan bahwa Ukraina menginginkan diakhirinya perang sejak “detik pertama” Rusia menginvasi pada Februari 2022 dan bahwa ia menginginkan kesepakatan damai yang akan memastikan Moskow tidak akan menyerang lagi.
“Saya yakin bahwa kita akan mengakhirinya, dan dengan perdamaian yang langgeng. Dan agar Rusia tidak dapat datang ke Ukraina lagi, dan agar warga Ukraina kembali dari penawanan Rusia, dan agar Ukraina memiliki masa depan. Ini adalah keinginan normal setiap negara,” katanya.
Sumber : CNA/SL