Athens | EGINDO.co – Yunani berencana untuk memperpanjang pagar semen dan kawat berduri di sepanjang perbatasan utara dengan Turki untuk mencegah para migran memasuki negara itu, kata menteri perlindungan warga negaranya, Selasa (6 September).
Pagar sepanjang 40 km akan diperpanjang 140 km lagi, kata Takis Theodorikakos saat berkunjung di wilayah Evros.
Pagar, yang awalnya dipasang pada 2012, terakhir diperpanjang pada 2021, setahun setelah puluhan ribu pencari suaka mencoba menyeberang ke Uni Eropa melalui perbatasan utara Yunani, ketika Turki mengatakan tidak akan lagi mencegah mereka melakukannya.
Saingan bersejarah sementara juga sekutu NATO, Yunani dan Turki telah berselisih dalam berbagai masalah, termasuk migrasi dan sumber daya energi dalam beberapa tahun terakhir.
Yunani adalah garis depan krisis migrasi Eropa pada 2015 dan 2016 ketika satu juta pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan dari Suriah, Irak, dan Afghanistan tiba, terutama melalui Turki.
Jumlah kedatangan telah turun tajam sejak itu, tetapi dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Yunani mengatakan mereka telah menghentikan sejumlah besar orang untuk masuk.
Menurut data polisi, dalam tujuh bulan pertama tahun ini, pihak berwenang menangkap 7.484 pengungsi dan migran, di mana 3.554 di antaranya berada di Evros.
Theorodikakos mengatakan proyek itu bertujuan untuk mengirim pesan yang jelas tentang tekad Yunani “melawan mereka yang berinvestasi dalam penderitaan manusia untuk melayani kepentingan tersembunyi” dan “melawan mereka yang mempersenjatai migrasi dalam upaya memeras Eropa”.
Pemerintah konservatif juga berencana untuk mempekerjakan 250 penjaga perbatasan dan meningkatkan sistem pengawasannya di daerah tersebut.
Sumber : CNA/SL