Yohana: Karya Inisiasi Transformasi Digital APP Sinarmas

Transformasi Digital APP Sinarmas
Transformasi Digital APP Sinarmas

Jakarta | EGINDO.co – Berkarya dan terus melahirkan solusi melalui inisiasi transformasi digital. Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas berbincang dengan tiga sosok perempuan insipiratif yang berdampak dalam perannya masing-masing.

Yohana Kurniawan Head of HR Technology di APP Sinarmas. “Sebagai seorang pimpinan, saya bertanggung jawab untuk mewujudkan transformasi digital. Setiap hari saya kolaborasi antar tim dan divisi untuk pelan-pelan mengautomatisasikan sejumlah sistem yang ada. Alurnya adalah seperti ini, saya dan tim awalnya memetakan kebutuhan user dari seluruh departemen HR. Kami berkolaborasi dengan tim Corporate Information Technology (CIT) yang membantu mengaplikasikan sistem tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen. Setelah sistem tersebut jalan, kembali lagi ke divisi kami yang membantu memecahkan masalah bersama dengan tim CIT,” kata Yohana Kurniawan seperti yang dilansir pada laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co

Yohana Kurniawan

Menurutnya, tidak mudah untuk melakukan transformasi digital di skala perusahaan yang sangat besar seperti APP Sinarmas. Namun, transformasi penting dilakukan. “Memang tidak bisa bohong pasti ini adalah perubahan massif. Beberapa teknologi yang sudah puluhan tahun masih ada yang dipakai dan sudah tidak relevan. Kita harus lihat perkembangan zaman, di mana dari segi manajemen memerlukan basis data yang baik untuk membuat keputusan. Itu kenapa sistem yang baik itu dan mumpuni sangat penting untuk mengolah seluruh data secara efektif. Skala perusahaan kita ini sangat besar, tidak mungkin kita kelola tanpa sistem. Upaya transformasi ini mulai kencang dijalankan di 2019. Kita mulai coba aplikasikan sistem mobile pertama kali dan feedback nya positif. Karyawan juga merasakan kemudahan mengurus administrasi karena sudah bisa self-service. Pada intinya, tujuan saya adalah bagaimana tim ini bisa membantu membenahi sistem, mengembangkan automatisasinya, sehingga bisa secepatnya menghasilkan perbaikan,” kata Yohana Kurniawan.

Diakuinya, sebagai lulusan Teknik Kimia yang banting setir memulai karier di dunia IT. “Pada awalnya, menurut saya konsep berpikir dan logikanya hampir mirip dan menuntut saya menjadi seorang pemecah masalah yang inovatif. Semuanya itu bicara tentang membuat alur dari input, process, dan output bisa berjalan baik dan selaras. Pembedanya memang kalau di bidang IT kan saya perlu belajar kemampuan teknisnya. Setelah itu, saya tertarik sekali bahwa dengan kemampuan ini bisa bantu melahirkan solusi dari suatu masalah. Ibarat menyusun puzzle, saya perlu cari tahu terus bentuk dan warna yang tepat,” katanya.

Diakui Yohana, sejak pindah ke HR technology lebih leluasa melakukan IT. Tidak hanya perlu sistem yang baik, tapi juga harus memastikan prosesnya sehingga hasil (output) bisa diterima dengan baik dan menjawab kebutuhan.

Beberapa pekerjaan dan bidang tertentu masih sedikit keterwakilan perempuan akan tetapi bukan berarti perempuan tidak bisa. “Menurut saya, selama ada kemauan dan semangat juang berarti tidak ada yang tidak mungkin. Meskipun memang ada pandangan seperti itu terhadap perempuan tapi biasanya saya tidak peduli karena saya tahu apa yang saya perjuangkan ini adalah yang saya betul-betul mau. Bahwa transformasi ini perlu dilakukan agar hasilnya bisa dinikmati secepat mungkin oleh seluruh pemangku kepentingan. Kalau memang ada keterbatasan atau hal lain yang belum paham, saya akan tanya kepada yang sudah mahir. Kemudian saya buktikan dengan apa yang kami kerjakan dan nantinya juga dari hasilnya akan terlihat,” katanya menegaskan.@

 App/TimEGINDO.co

Scroll to Top