World Athletics Ungkap Pencurian Dana €1,5 Juta oleh Staf

Staf World Athletics mencuri lebih dari 1,5 juta euro
Staf World Athletics mencuri lebih dari 1,5 juta euro

Monaco | EGINDO.co – Dua karyawan World Athletics dan seorang konsultan kontrak secara sistematis mencuri lebih dari 1,5 juta euro ($1,75 juta) dari organisasi tersebut selama beberapa tahun dalam sebuah pencurian yang terungkap selama audit, ungkap badan pengatur olahraga tersebut pada hari Kamis.

World Athletics mengatakan mereka menemukan pencurian tersebut selama audit tahunan pertamanya di bawah kepemimpinan keuangan yang baru, yang memicu investigasi internal yang berujung pada pemutusan kontrak dan rujukan pidana.

Meskipun seorang karyawan telah meninggalkan organisasi sebelum keterlibatan mereka diketahui, World Athletics memutuskan kontrak untuk karyawan dan konsultan yang tersisa setelah investigasi.

Situs web 3Wiresports yang dikelola oleh jurnalis Olimpiade berpengalaman Alan Abrahamson menyebutkan nama-nama orang yang diduga terlibat sebagai mantan kepala operasi Vineesh Kochhar dan mantan direktur siaran James Lord, sementara konsultan tersebut tidak memiliki tanggung jawab manajerial apa pun. Sebuah sumber yang dekat dengan investigasi organisasi tersebut mengonfirmasi nama-nama tersebut kepada Reuters.

“Kasus-kasus terperinci telah disiapkan dan diserahkan kepada otoritas peradilan dan hukum terkait untuk penyelidikan kriminal,” kata World Athletics dalam sebuah pernyataan.

World Athletics menginstruksikan peninjauan akuntansi forensik independen pada periode tersebut untuk melengkapi investigasi internalnya sendiri dan tidak ditemukan aktivitas penipuan lainnya.

“Serangkaian kontrol keuangan internal yang ditingkatkan sedang diterapkan di seluruh organisasi.”

Laporan tahunan World Athletics yang diterbitkan bulan lalu menunjukkan pendapatan tahunannya mencapai $59,8 juta, naik 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden World Athletics, Sebastian Coe, mengatakan bahwa badan tersebut bertekad untuk memulihkan apa pun yang bisa diperolehnya dengan menggunakan “kekuatan hukum sepenuhnya”.

“Terlalu banyak organisasi yang menutup-nutupi insiden seperti ini, mengakhiri hubungan kerja dengan informasi terbatas yang memungkinkan pelaku melanjutkan penipuan dan pencurian mereka di dalam organisasi baru. Kami bukan organisasi seperti itu,” kata Coe.

“Kami telah membangun reputasi yang kuat untuk tata kelola yang baik, transparansi, dan membela apa yang benar, meskipun terkadang sedikit tidak nyaman. Ini memang tidak nyaman, tetapi penting bagi kami untuk melakukan hal yang benar.”

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top