Wisuda Bakal Kado Ulang Fathimah Az-Zahrah, Sweet Seventeen

Letkol Laut (KH) Husni,S.Ag (Kiri) bersama Fathimah Az-Zahrah dan ibunda
Letkol Laut (KH) Husni,S.Ag (Kiri) bersama Fathimah Az-Zahrah dan ibunda

Oleh: Hoesni El-Ibrahimy

Gadis manisku bernama Fathimah Az-Zahrah Husni. Panggilannya adalah Fathimah atau Zahrah. Namun Husni nama yang melekat dinamanya tak pernah dihilangkan. Mengapa? Karena Fathimah yang kini mengenyam pendidikan akhir di Ponpes Ar-Radlatul Hasanah sengaja menempel nama agar tidak terjadi kesalahan dalam administrasi. Juga agar tidak salah jika ada kiriman barang. Nama Fathimah Az-Zahra ada beberapa orang. Mengutip Ayu Tinting agar tak salah alamat.

Memilih nama Fathimah Az-Zahrah, bukanlah tak melalui proses selektif. Ibarat hidup, untuk menuju dan mencapai kesuksesan butuh proses dan tidak bisa instan. Aku tanyakan sama adik latingku di TNI AL, Ustad Harun Ar-Rasyid, kini sudah berpangkat Kolonel, yang pernah menjadi santri, agar memilihkan nama terbaik untuk anak ketigaku.

Beliau mencari dan berdo’a bersama santrinya di ponpes. Hadirlah dua nama mulia yaitu Fathimah Az-Zahrah dan Rabi’atul Al-Adawiyah.

Aku simpan dulu nama tersebut dalam memoriku. Kemudian aku bertanya kepada ibunda tercinta, dan sang Ibu menawarkan nama Fathimah Az-Zahrah. Dengan mengucapkan bismillah maka Aku memilih nama Fathimah Az-Zahrah. Secuil kisah menabalkan nama hasil pencarian dan alhamdulillah cocok nama tersebut. Semoga seperti akhlak anak Nabi Muhammad SAW karena namanya sama.

Gadis soleh yang lahir di jalan Slebes, Kota Belawan, Medan Provinsi Sumatera Utara, dibawah komando Bidan Kartini, pada tanggal 23 Maret 2005, kini,  Rabu, 23  Maret 2022, genap berusia 17 tahun. Usia ini merupakan usia penuh makna karena di sebut “Sweet Seventeen” Masa pancaroba dan puberitas yang perlu mendapat perhatian penuh oleh orangtua.

Perjuangan Fathimah selama 6 tahun menuntut ilmu agama memasuki penghujung jalan. Kilas balik 6 tahun yang lalu, tatakala Fathimah kecil ikut serta mengantar abang Sastrajendra mendaftar di Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah. Duduk dengan santai dan lirak lirik melihat situasi ramainya yang mendaftar ingin menjadi santri dan santriwati.

Aku, sebagai Ayah terkejut tatkala Fathimah kecil membisikkan lembut di telinga bahwa niatnya masuk ponpes. Antara yakin dan tidak Aku memastikan niat mulianya. Gester tubuh kecil dan imut-imut serta masih manja membuatku tak yakin. Rupanya benar untuk menjadi salah seorang santriwati.

Baca Juga :  Lampu hazard dan lampu isyarat untuk keadaan darurat 

Satu kata mulia sebagai orang tua berucap, Alhamdulillah. Akhirnya Fathimah yang tamatan SD Hang Tuah 2 Titipapan Belawan diterima dan hingga hingga saat itu menjadi kisah panjang dalam menimba ilmu agama.Tentunya sebagai orangtua harus kuat menahan rindu dan memendam rasa. Namun, demi kebaikannya haruslah rela dan ikhlas melepaskan gadis tercinta menuntut ilmu mulia.

***

Enam tahun bukanlah waktu singkat. Suka duka dan bahagia akan olehnya. Sesaat lagi, tepat 31 Maret 2022 mendatang akan melaksanakan prosesi wisuda. Bisa dikatakan wisuda bakal menjadi kado indah ulang tahunnya. Untuk ulang tahun khusus yang dikenal Sweet Seventeen, kami tak ada berkomunikasi apalagi sampai menatap wajah karena masih dalam masa ujian akhir.

Rindu tak terbendung. Baru saja sang Abang Sastrajendra berulang tahun ke-20, tepat 20 Maret 2022 lalu, masa bahagia dan rindu dengan sang buah hati datang lagi dengan bertambah usia ananda Fathimah ke-17 tahun. Selisih 3 hari saja tanggalnya. Lama kami menanti gadis manisku menelpon namun yang ditunggu tidak ada berita. Malamnya kami sampaikan saja dengan wali santri ustad Habibie, agar menyampaikan ucapan Happy Birthday dari keluarga tercinta.

“Assalamualaikum ustad, boleh sampaikan pesan ke Anak saya Fathimah, Papa, Mama,  Kakak, Abang dan adik, mengucapkan selamat ulang tahun ke-17, Papa Mama yang solehah,  berkah umur, sehat dan selalu dalam ridha dan lindungan dari Allah. Sukses dalam mengikuti pendidikan di Ponpes tercinta. Kami semua rindu dan sayang sama Fathimah. Berkah hidup dunia akhirat. Terima kasih ya ustad”, pesan kusampaikan lewat WA.

“Waalaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, insyaallah pak”, jawab ustad singkat

Baca Juga :  Cerita Masa Depan APP, Jadi Raja Pulp dan Kertas di Dunia

Fathimah yang lahir di Belawan, mempunyai karakter keras. Mungkin karena darah Aceh dan Mandailing berkolaborasi membentuknya. Namun, sangat penyayang dan mempunyai perasaan iba tinggi. Selama mengikuti pendidikan di Ponpes tidak banyak mengeluh.

Keluhannya paling berat rasa rindu ingin bertemu dan mendengar suara serta keadaan Ayah, Ibu dan saudara kandungnya. Kalau kekurangan jajan tak pernah diungkapkan. Sangat tidak mau merepotkan orangtua. Gadis solehah periang. Niatnya sangat mulia untuk membahagiakan kedua orangtua.

Membahagiakan orang tua dalam perjalanan saat ini sudah dibuktikannya dengan sekolah di Ponpes. Kuat hati sang Ayah untuk mengantar anak tersayang melanjutkan sekolah agama. Dan, Fathimah menyukai dan menikmatinya. Contoh lain kepatuhannya untuk membahagiakan Ayah yaitu menuruti saran agar menjadi penulis.

Memang, Aku bukan penulis hebat dan cerdas. Biasa saja. Namun, Aku pernah punya suatu karya mulia yaitu buku yang berjudul “RIAK DAKWAH DI SAMUDERA”. buku yang berisi tulisan-tulisan ringanku di Harian Analisa.

Pada kesempatan ini Aku mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Emas ke-50 kepada Harian Analisa Medan. Maju terus membangun bangsa dengan informasi yang penuh makna. Rupanya ulang tahun Harian Analisa bersamaan dengan hari ulang tahun Fathimah Az-Zahrah ke-17 tahun. Bertambah lagi rasa bahagia.

Aku berharap nantinya Fathimah akan menulis juga di Media, termasuk media kebanggaan kota Medan. Menjadi penulis hebat sebagai sarana syiar menabur kebaikan bagi insan. Fathimah sudah memulainya dengan bersama dua puluh teman santriwati di Ponpes telah membuat tulisan yang menjadi buku yang berjudul BUKAN PERJALANAN BIASA.

Dalam tulisan gadis solehahku yang berjudul, “Keluhmu Takkan Mengubah Takdirmu” sanggat menggugah dan menyadarkan diri bahwa masalah yang Aku hadapi, atau bahkan pembaca jalani tidak seberat seorang gadis yang selama ini diam menahan rasa sakit tanpa keluhan. Penyakit Leukimia semakin parah mengrogoti tubuh gadis mungil nan ayu. Menurutnya, untuk apa aku mengeluh dan tokh keluhan juga takkan mengubah apapun.

Baca Juga :  Kroasia, Runner-up 2018, Berusaha Jadi Lebih Baik Di Qatar

Untuk menguatkan hati Fathimah dalam tulisan penuh hikmah mengutip Sabda Nabi Muhammad SAW, “Tidaklah suatu muslim ditimpa suatu keletihan dan suatu penyakit (yang selalu menimpa) kekhawatiran, kesedihan dan tidak juga gangguan dan kesusahan. Bahkan duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya” (HR. Bukhari No.  5641)

Dalam kalimat penutup Fathimah menyampaikan tetaplah menjadi hamba yang selalu berbuat baik walau hati tersakiti. Karena boleh jadi disaat kita terlelap ada lisan yang mendoakan kita atas secuil kebaikan yang telah diperbuat. Ingatlah bahwa disaat melakukan kebaikan Allah pasti melihat dan takkan menyia-nyiakan. Cause Allah sees all, Allah hears all, Allah knows all.

***

Anakku Fathimah, episode hidupmu dalam menuntut ilmu di ponpes tinggal menghitung hari. Undangan sudah Ayah Bunda terima. Acara puncak pada 31 Maret 2022 seluruh santriwati Ponpes Ar-Raudlatul Hasanah akan menjadi prosesi Wisuda. Hari bahagia untuk seluruh santri dan disempurnakan kebahagiaan itu dengan kehadiran orang tua.

Anakku, engkau mempunyai hati lembut dan penyayang walau kadangkala setegar batu karang. Ayahmu seorang prajurit Samudera insyaallah akan hadir merangkai bahagia bersama. Persiapkan diri jikalau ada rintangan kita tak bersama, karena riak-riak kehidupan tak akan sirna seiring dunia masih dilakoni manusia. Jadilah batu karang yang tegar dan kuat serta tidak luluh lantak dihantam gelombang laut yang bersahut-sahutan sepanjang masa. Jadilah insan yang bermanfaat kepada sesama. Walau seberat zarrah tetaplah tercatat penuh makna. Kata Nabi Muhammad SAW, “khairunnas anfa’uhum linnas”.

Akhirul kalam, sekali lagi kami bangga dan bahagia mempunyai anak gadis solehah yang sabar menuntut ilmu agama. Berkah hidup dan mulia sepanjang masa. Mabruk fi umrik ke-17 tahun ya Fathimah Az-Zahrah. Sweet Seventeen pastilah pertambahan usia penuh makna.@

Penulis adalah Letkol Laut (KH) Husni,S.Ag, Palaksa Lanal Sabang

 

Bagikan :
Scroll to Top