Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang akan memberlakukan WFH ( Work from home ) selama 2 ( dua ) bulan hanya akan mengurangi tingkat kemacetan pada jam waktu dan pulang kerja.
Lanjutnya, Kebiasaan masyarakat kita saat hari libur atau diberikan kesempatan kerja di rumah pada umumnya akan memanfaatkan waktu senggang tersebut untuk refresh, bepergian tempat- tempat hiburan, mall, kunjungi keluarga dan sebagainya.
Ia katakan, Mereka akan membawa sarana kerja ( Hp, Laptop dan sebagainya ) disiapkan di sepeda motor, mobil dan sarana transportasi lainnya. Sehingga dengan adanya rencana kebijakan ASN bekerja jarak jauh ( WFH ) harus ada penekanan supaya mereka yang diberi kesempatan bekerja jarak jauh agar tetap berada dirumah.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, Kebijakan WFH tidak akan efektif sepanjang mereka yang diberikan kesempatan bekerja dirumah tidak disiplin. Mereka tetap keluar rumah dengan alasan beragam kepentingan. Alasan kebijakan WFH adalah dalam rangka menurunkan tingkat Polusi yang akhir – akhir ini trend kualitas udara mengalami penurunan. Kebijakan ini juga untuk mengurangi atau mengurai kemacetan lalu lintas.
Ungkapnya, Kebijakan ini harus didukung oleh semua lapisan, sehingga tujuannya dapat dicapai sesuai harapan.
Tetap perlu ada pengawasan agar kebijakan ini dapat berjalan efektif. Bila memungkinkan chek dengan bantuan teknologi atau random chek sesuai alamat.
Pengawasan akan memberikan kontribusi maksimal terhadap kebijakan tersebut. “Bila ada temuan pelanggaran dari tim.pengawas perlu ditindak lanjut dengan sanksi tegas kepada ASN yang tidak disiplin/ melanggar,”tutup Budiyanto.
@Sadarudin