Jakarta|EGINDO.co Pemerhati transportasi dan hukum, Budiyanto, menyoroti maraknya fenomena pengendara sepeda motor yang masuk ke jalan tol dengan berbagai alasan subjektif. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap rambu-rambu lalu lintas, kesalahan dalam menafsirkan petunjuk jalan, hingga adanya unsur kesengajaan.
Dari aspek keselamatan, tindakan ini sangat berbahaya, baik bagi pengendara sepeda motor itu sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Sementara itu, dari sudut pandang hukum, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol dengan tegas menyatakan bahwa jalan tol diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Dengan demikian, dalam kondisi apa pun, sepeda motor tidak diperbolehkan melintas di jalan tol.
Memasuki musim hujan, intensitas curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan genangan air di jalan-jalan non-tol. Dalam situasi demikian, tidak menutup kemungkinan pengendara sepeda motor mencoba mencari jalan pintas dengan memasuki jalan tol. Oleh karena itu, pemantauan dan pengawasan di pintu masuk serta keluar jalan tol perlu diperketat, baik secara langsung oleh petugas maupun melalui sistem pengawasan berbasis kamera pengawas (CCTV) di pusat kendali pengelola jalan tol. Jika ditemukan pengendara sepeda motor yang masuk ke jalan tol, petugas harus segera mengarahkan mereka untuk keluar demi menghindari risiko kecelakaan.
Upaya penanganan sebaiknya lebih mengedepankan edukasi dibandingkan penindakan hukum melalui tilang, mengingat situasi darurat akibat cuaca ekstrem. Petugas patroli jalan raya yang bertugas dalam pengamanan jalan tol harus lebih proaktif dan tidak bersikap pasif. Kombinasi antara metode patroli statis dan patroli bergerak perlu diterapkan sesuai dengan dinamika yang terjadi di lapangan.
Selain itu, koordinasi dan kolaborasi antara aparat kepolisian dan pengelola jalan tol harus diperkuat guna mencari solusi yang efektif dalam mencegah masuknya sepeda motor ke jalan tol saat terjadi genangan air di jalan-jalan non-tol. Langkah ini penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas di jalan bebas hambatan. (Sadarudin)