Waspadai Bahaya Aquaplaning, Saat Jalan Basah

Mobil-selip (1)

Jakarta|EGINDO.co Aquaplaning adalah terbentuknya lapisan air diantara permukaan ban mobil dengan permukaan jalan.

Pengamat transportasi dan hukum Budiyanto menjelaskan, Dalam kondisi demikian ban mobil mengalami daya traksi yang kurang. Karena ban pada posisi diatas permukaan jalan dan daya cengkram berkurang atau bahkan tidak ada. Kendaraan sulit dikendalikan dan bisa menabrak atau berbenturan dengan benda – benda lain ( benda mati atau bergerak ). Hal ini akan makin parah apabila ban dalam kondisi gundul dan pengemudi mengalami kepanikan yang luar biasa.

Lanjutnya, Material jalan pun bisa berpengaruh juga. Material dari aspal tentunya lebih aman dibandingkan jalan yang dibuat dengan material beton. Daya cengkeram ban lebih maksimal pada saat melintas jalan yang dibuat dari material Aspal dibandingkan dengan jalan yang terbuat dari material beton.

“Untuk antisipasi dan mitigasi terhadap bahaya Aquaplaning perlunya memastikan kondisi kendaraan dalam laik jalan dan kondisi prima, “tandasnya.

Ilustrasi

Ia katakan, Tetap dalam keadaan tenang saat kendaraan mengalami Aquaplaning, lepas pedal gas dengan pelan – pelan, ikuti arah kendaraan, apabila situasi aman injak rem pelan- pelan, dan apabila sudah betul- betul aman lakukan pengereman dengan baik dan sempurna sampai kendaraan berhenti. Apabila akan meneruskan perjalanan, kurangi kecepatan, hindari apabila ada genangan dan hindari pengereman secara mendadak atau tiba- tiba.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P  ) Budiyanto mengatakan, Kondisi ketika kendaraan mengalami Aquaplaning daya traksi ban akan berkurang. Hal ini akan semakin parah apabila ban kendaraan mobil gundul dan situasi panik. Aquaplaning dapat disebabkan karena adanya genangan air di jalan akibat dari curah hujan yang tinggi atau adanya tumpahan air atau minyak dari kendaraan lain.

Untuk Antisipasinya menurutnya, pengemudi tetap tenang dan jangan melakukan pengereman secara ekstrim, lepas pedal gas pelan- pelan, ikuti arah kendaraan. Apabila situasi memungkinkan injak rem- pelan- pelan untuk mengurangi kecepatan.Apabila sudah ada momentum yang tepat lakukan pengereman secara sempurna agar kendaraan dapat berhenti dengan sempurna.

Dikatakan Budiyanto, Kuncinya ada pada ketenangan dan ketrampilan pengemudi serta dapat memanfaatkan momentum dengan tetap sampai kendaraan berhenti dengan sempurna tidak tergelincir.

@Sadarudin

Scroll to Top