Jakarta | EGINDo.co   -Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum Budiyanto mengatakan, Kendaraan bermotor berdemensi besar akan memiliki titik buta yang tinggi dimana pengendara atau pengemudi tidak dapat melihat suatu area pandang tertentu. Situasi ini sangat berpotensi terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas krn kecenderungan pengemudi kurang memperhatikan kendaraan lain disekitarnya.
“Bagi kendaraan lain terutama kendaraan bermotor kecil seperti sepeda motor pada saat berbabarengan atau berada dibelakang kendaraan bermotor berdemensi besar seperti Truk sebaiknya menjauh dengan kendaraan tersebut karena dikhawatirkan Pengemudi Truk tidak melihat ada sepeda motor yang ada didekatnya sehingga pada saat mengerem atau akan bermanuver atau merubah lajur dan berbelok tidak melihat daerah tersebut sehingga cukup membahayakan bagi kendaraan yang berada didekatnya,”ujarnya.
Ia katakan, sering terjadi pada kasus – kasus kecelakaan yang melibatkan Truk dengan sepeda motor, korban terlindas ban belakang atau sepeda motor menyalip dari kiri menghatam body mobil bagian belakang atau tengah berisiko pada fatalitas kecelakaan lalu lintas. Kewaspadaan bagi pengendara sepeda motor saat berada disamping , dibelakang, didepan truk atau berpapasan untuk mengambil jarak yang aman, demikian juga ketika akan menyalip kendaraan truk diusahakan betul – betul ada ruang yang cukup dan aman serta memberikan tanda sein atau klakson.
Banyak contoh masih banyak pengendara sepeda motor menyalip dari kiri atau dari kanan namun tidak ada pertimbangan dan tata cara mendahului yang benar menurutnya, mereka hanya mengandalkan insting tanpa memperhatikan ruang yang cukup dan tidak memberikan tanda sein atau klakson.
Dikatakan Budiyanto situasi ini dapat diperparah dengan situasi dan kondisi Sopir truk yang mungkin juga kurang waspada atau masuk dalam ruang blind spot yang tidak dapat dideteksi oleh Pengemudi Truk. Bertemunya situasi kekurang hati- hatian kedua belah pihak ( Sopir truck dan Pengendara sepeda motor ), adanya faktor lingkungan kendaraan yang tidak terpantau dan faktor – faktor lain berakibat pada resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Semua harus disiplin dan bertanggung jawab pada saat berkendara. “Bagaiman pengemudi truk tetap dapat meminimalkan wilayah Blind spot dengan cara tetap konsentrasi, memastikan spion bekerja dengan baik dan maksimal dan bila perlu menambah kaca spion dalam bentuk kamera untuk dapat digunakan memonitor situasi kendaraan lebih luas dan maksimal dan mematuhi peraturan dan tata cara berlalu lintas yang benar,”tandanya.
Hal ini juga berlaku bagi kendaraan kecil ketika sedang beraktivitas di jalan bersamaan atau berbarengan dengan kendaraan berdemensi besar.
Kewaspadaan dan kehati hatian serta menjaga jarak yang aman sehingga dapat terhindar dari resiko yang menakutkan yang namanya kecelakaan lalu lintas.
“Kewaspadaan semua pihak untuk tetap berhati – hati pada saat beraktivitas di Jalan apalagi bagi kendaraan kecil seperti sepeda motor ketika sedang bersamaan, atau berpapasan dengan kendaraan berdemensi besar,” tutup Budiyanto.
@Sadarudin