Muara Enim|EGINDO.co Daun nanas yang selama ini dianggap limbah ternyata memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai bahan baku produk bernilai ekonomi seperti kain dan kerajinan tangan. Pemanfaatan serat daun nanas ini dikembangkan di Kampung Madani PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang berlokasi di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Nasabah di Kampung Madani PNM mendapatkan pelatihan menenun menggunakan serat daun nanas untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi. Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PNM.
Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti, menjelaskan bahwa Kampung Madani PNM dengan klasterisasi pengolahan serat daun nanas dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa, terutama mereka yang belum memiliki penghasilan tetap.
Selain memberikan pelatihan, PNM juga mendukung kegiatan ini dengan menyumbangkan alat pencacah serat daun nanas guna mempermudah proses produksi bagi masyarakat setempat.
“Pengolahan ini mampu mengubah limbah daun nanas menjadi serat yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kain, busana, serta berbagai kerajinan tangan. Selain ramah lingkungan dan mudah terurai oleh bakteri, serat ini juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi,” ujar Prasetya pada Rabu (12/2/2025).
Selain dukungan dalam bentuk alat pencacah serat daun nanas, PNM juga membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) serta sumur bor yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa secara luas.
Prasetya menambahkan bahwa melalui program Kampung Madani PNM, warga desa kini memiliki kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari hasil olahan serat daun nanas.
“Pelatihan yang diberikan tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai potensi bisnis yang lebih luas dalam pengolahan serat daun nanas,” tutupnya.
Sumber: Tribunnews.com/Sn