Medan | EGINDO.co – Warga kota Medan kecewa, mau mencari SPBU Vivo yang menjual bensin murah. Tiba-tiba saja Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Vivo menjadi pembicaraan, viral di media sosial (medsos) dimana harga BBM di SPBU Vivo Rp 8.900 per liter.
Informasi yang dihimpun EGINDO.co banyak warga kota Medan yang bertanya dimana lokasi SPBU Vivo yang menjual bensin murah. Selama ini diakui warga Kota Medan belum familier dengan SPBU Vivo itu. Namun, tiba-tiba saja setelah harga BBM bersubsidi dinaikkan pemerintah keberadaan SPBU Vivo menjadi pembicaraan sebab menjual bensin murah dari harga BBM bersubsidi yang dijual di SPBU Pertamina.
Warga Kota Medan banyak yang kecewa sebab memang SPBU Vivo masih belum ada di kota Medan. Kehebohan Bahan Bakar Minya (BBM) murah dijual Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Vivo, menurut Anwar Bakti (38), warga Jalan Denai Medan hal yang wajar sebab masyarakat panik dan kecewa dengan kenaikan harga BBM bersubsidi cukup tinggi sekitar Rp3500 per liter.
Menurut Anwar Bakti cukup memberatkan sebab dalam kondisi ekonomi warga yang sulit sementara BBM menjadi kebutuhan untuk bergerak, beraktivitas mencari nafkah seperti dirinya seorang pengendara ojek non-online yang mangkal di pangkalan ojek.
Dirinya juga mengetahui adanya SPBU yang menjual bensin murah dari media sosial yang menjual jenis BBM dengan harga di bawah harga Pertalite yakni jenis Vivo Revvo 89 yang dijual dengan harga Rp 8.900 per liter.
Hal yang senada dikatakan Rajin Ginting (32) seorang warga Perumnas Simalingkar hal yang baik dari adanya SPBU Vivo menjual bensin yang murah, “Ini sangat membantu masyarakat dan memang sekarang ini harga minyak dunia sedang turun, tetapi di Indonesia malahan naik,” katanya kesal.
Ginting lulusan Fakultas Teknik Mesin dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Medan mengatakan bensin yang dijual di SPBU Vivo itu baik sebab Revvo 89 memiliki research octane number (RON) 89 atau sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90. Namun, disayangkannya di Kota Medan belum ada SPBU Vivo tersedia.
Sementara itu EGINDO.co mengutip keterangan dari Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa perbedaan harga tersebut karena beberapa hal. BBM yang dijual oleh Vivo merupakan jenis bahan bakar umum, sehingga masing masing badan usaha yang menentukan harga ecerannya sesuai dengan formula batas atas yang ditentukan Kementerian ESDM.
Dikatakan Irto Ginting Pertalite mengandung bahan bakar khusus sehingga harga jualnya menjadi kewenangan pemerintah. BBM Pertamina Pertalite merupakan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan yang harganya sudah ditentukan oleh pemerintah dan harganya sama di seluruh Indonesia.
Sedangkan Dr. Rusli Tan, SH, MM seorang doktor ekonomi dan pengamat kebijakan publik di Jakarta menyayangkan mengapa pemerintah menegor ada SPBU Vivo menjual bensin dengan harga murah. “Harusnya bersyukur ada yang bisa menjual bensin dengan harga murah karena memang mengikuti harga pasar yang memang sedang murah,” katanya.
Ditegaskannya jangan hanya menaikkan BBM saja, Malaysia saja menurunkan harga BBM karena memang dalam keadaan murah dan SPBU Vivo itu perusahaan asing tapi bisa membuat harga BBM murah.@
Bs/TimEGINDO.co