Jakarta | EGINDO.co Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan pandangannya tentang potensi kecerdasan buatan (AI) yang melampaui sektor kreatif. Menurutnya, teknologi ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan layanan publik, termasuk mengurai kemacetan saat arus mudik hingga menangani bencana alam seperti banjir.
Dalam sambutannya pada acara diskusi bertajuk Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Kamis (20/3), Gibran menekankan pentingnya penerapan AI dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Ia mencontohkan bagaimana teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan manajemen lalu lintas, terutama saat musim mudik Lebaran ketika kemacetan sering kali menjadi momok bagi pemudik.
“Kedepannya, kita ingin layanan publik, seperti pembayaran pajak atau pengelolaan lalu lintas, bisa lebih efisien dengan dukungan AI. Saat mudik misalnya, penumpukan kendaraan di gerbang tol atau titik-titik rawan macet lainnya bisa diminimalisir berkat solusi berbasis AI,” ujar Gibran.
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti urgensi pemanfaatan AI dalam mitigasi bencana alam, terutama banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini. “Kita tahu bahwa bencana banjir sering kali sulit diprediksi dan ditangani secara cepat. Dengan AI, kita berharap dapat merancang sistem peringatan dini yang lebih akurat serta respons yang lebih sigap,” tambahnya.
Acara ini merupakan salah satu upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong perkembangan teknologi AI di Tanah Air. Gibran juga menegaskan bahwa kehadiran AI tidak perlu ditakuti karena teknologi ini dirancang sebagai alat bantu, bukan untuk menggantikan peran manusia.
“Jangan takut bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia. Teknologi ini justru diciptakan untuk mendukung kita. Namun, sentuhan manusia (human touch ) tetap menjadi elemen yang tak tergantikan,” tegasnya.
Selain membahas potensi AI, Gibran juga memberikan apresiasi kepada UPH yang menjadi universitas pertama di Indonesia yang membuka fakultas khusus AI. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kesiapan dunia pendidikan dalam menyambut era digital yang semakin canggih.
AI Penting untuk Masa Depan Indonesia
Pemanfaatan AI bukan sekadar tren teknologi, melainkan sebuah langkah strategis untuk memecahkan masalah kompleks yang dihadapi masyarakat. Dalam konteks Indonesia, teknologi ini bisa menjadi solusi cerdas untuk tantangan seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan infrastruktur yang belum optimal.
Sebagai contoh, pada musim mudik, AI dapat digunakan untuk memprediksi pola lalu lintas secara real-time dan memberikan rekomendasi rute alternatif kepada pengemudi. Hal ini dapat mengurangi beban kendaraan di jalur utama serta mempersingkat waktu tempuh para pemudik.
Di sisi lain, dalam penanganan banjir, AI dapat membantu menganalisis data cuaca, pola curah hujan, hingga elevasi tanah untuk memetakan daerah rawan bencana. Dengan informasi yang lebih presisi, pemerintah dapat mengambil langkah antisipatif, seperti memperbaiki saluran drainase atau mengevakuasi warga lebih awal.
Pesatnya Perkembangan AI di Indonesia
Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk menjadi salah satu pemain utama dalam revolusi teknologi AI di Asia Tenggara. Dengan dukungan dari institusi pendidikan seperti UPH dan kolaborasi antara pemerintah serta industri teknologi, negara ini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi AI di masa depan.
Namun, Gibran menekankan bahwa kesuksesan penerapan AI tidak hanya bergantung pada teknologi semata. Kehadiran SDM yang kompeten, regulasi yang mendukung, serta literasi teknologi yang merata di masyarakat juga menjadi faktor kunci.
“Kita harus memastikan bahwa kemajuan teknologi ini dapat dirasakan oleh semua kalangan, bukan hanya segelintir orang. Dengan begitu, AI benar-benar bisa menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” tutup Gibran.
Melalui dorongan ini, Indonesia berpotensi menjadi contoh sukses penerapan AI di negara berkembang, dengan fokus pada solusi nyata yang menjawab kebutuhan masyarakat.
AW