Washington | EGINDO.co – Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance mengatakan pada hari Kamis (8 Mei) bahwa India dan Pakistan harus meredakan ketegangan, tetapi ia menambahkan bahwa AS tidak dapat mengendalikan negara-negara tetangga Asia yang bersenjata nuklir dan perang di antara mereka akan menjadi “bukan urusan kami”.
“Kami ingin hal ini mereda secepat mungkin. Namun, kami tidak dapat mengendalikan negara-negara ini,” kata Vance dalam sebuah wawancara di acara Fox News The Story with Martha MacCallum.
“Yang dapat kami lakukan adalah mencoba mendorong orang-orang ini untuk meredakan sedikit ketegangan, tetapi kami tidak akan terlibat di tengah-tengah perang yang pada dasarnya bukan urusan kami dan tidak ada hubungannya dengan kemampuan Amerika untuk mengendalikannya,” tambahnya.
India adalah mitra penting bagi Washington, yang bertujuan untuk melawan pengaruh China yang meningkat, sementara Pakistan tetap menjadi sekutu AS meskipun kepentingannya berkurang setelah Washington menarik diri dari negara tetangga Afghanistan pada tahun 2021.
Analis dan beberapa mantan pejabat mengatakan keterlibatan AS untuk mencapai tujuan diplomatik dalam perang Rusia di Ukraina dan perang Israel di Gaza dapat membuat Washington meninggalkan India dan Pakistan sendiri pada hari-hari awal ketegangan mereka, tanpa banyak tekanan langsung dari pemerintah AS.
Pakistan dan India saling menuduh meluncurkan serangan pesawat tak berawak, dan menteri pertahanan Islamabad mengatakan pembalasan lebih lanjut “semakin pasti” pada hari kedua bentrokan besar pada hari Kamis.
Pertempuran selama dua hari menewaskan hampir empat lusin orang.
Eskalasi terbaru dalam persaingan India-Pakistan yang telah berlangsung puluhan tahun dimulai pada 22 April ketika militan menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikelola India dalam sebuah serangan yang menurut New Delhi dilakukan oleh Islamabad, yang membantah tuduhan tersebut dan menyerukan penyelidikan yang netral.
“Harapan dan ekspektasi kami adalah bahwa ini tidak akan berubah menjadi perang regional yang lebih luas atau, amit-amit, konflik nuklir,” kata Vance pada hari Kamis.
Washington telah mengadakan pembicaraan rutin dengan keduanya dalam beberapa hari terakhir, termasuk pada hari Kamis ketika Menteri Luar Negeri Marco Rubio melakukan panggilan telepon dengan perdana menteri Pakistan dan menteri luar negeri India sambil mendesak mereka untuk meredakan ketegangan dan melakukan dialog langsung.
Presiden AS Donald Trump menyebut meningkatnya ketegangan sebagai hal yang memalukan.
Pada hari Rabu, ia mengatakan bahwa ia berharap kedua negara akan berhenti sekarang setelah saling “balas dendam”. Departemen Luar Negeri AS mendesak kedua negara untuk bekerja menuju apa yang disebut Washington sebagai “solusi yang bertanggung jawab”.
Sumber : CNA/SL