Jakarta | EGINDO.com – Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa lebih berdaya saing dan menguasai pasar domestik hingga internasional. Selama ini IKM telah membuktikan perannya menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam siaran pers Kemenperin yang dilansir EGINDO.com pada Sabtu (16/11/2024) menyebutkan Kemenperin memandang perlunya kolaborasi antara pelaku industri dengan para pengggerak sektor ekonomi lain. Untuk lingkup IKM, Kemenperin berupaya terus mendorong terciptanya kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam pembinaan, penguatan dan pemberdayaan IKM yang akan memberikan efek domino positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kolaborasi tersebut, IKM bisa mengembangkan produk yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi.
Kemenperin berupaya terus mendorong terciptanya kolaborasi ini agar IKM dapat mengembangkan produk yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi. “Jika produk IKM berkualitas tinggi, hal ini meningkatkan posisi mereka di pasar dan memungkinkan mereka untuk bersaing dengan produk impor,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Wamenperin mengemukakan, pelaku IKM memiliki semangat dan jiwa usaha yang tangguh di tengah kondisi sulit, seperti yang dialami pada masa pandemi Covid-19. “Pada saat itu, hampir semua produk yang kita butuhkan, diisi oleh produk IKM. Contohnya adalah produk makanan. Sektor IKM malah banyak yang tumbuh pada masa itu,” ungkapnya.
Wamenperin optimistis, IKM tetap memegang peran penting dalam penguatan struktur industri dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi populasi IKM saat ini berjumlah 4,52 juta unit usaha, mendominasi sebesar 99,7 persen dari total unit usaha industri. IKM juga menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang (berdasarkan proporsi IKM dalam data Sakernas). IKM juga tercatat mampu menyumbang sebesar 20,97 persen dari total nilai output industri. “Angka ini menunjukkan peran strategis sektor IKM khususnya dalam hal peningkatan nilai tambah menjadi produk industri lokal, kemudian peran terhadap penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan,” imbuhnya.
Wamenperin menambahkan, Indonesia memiliki peluang besar pada bonus demografi dengan sebagian besar penduduk berada dalam usia produktif. Pada tahun 2030 nanti, menjadi puncak populasi usia kerja Indonesia yang akan mencapai lebih dari 70 persen dari total penduduk. Penganugerahan penghargaan pada gelaran Gebyar IKMA diharapkan memberikan optimisme bagi semua kalangan bahwa sektor IKM Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh mandiri dan mampu menjawab tuntutan perubahan zaman.@
Rel/fd/timEGINDO.com