Wamenlu AS & Mendag Bahas Peningkatan Transisi Energi

CEO Youtube, Mendag Zulkifli
CEO Youtube, Mendag Zulkifli

Jakarta | EGINDO.co – Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menekankan, Indonesia menyambut baik upaya penguatan kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat (AS) melalui peningkatan status kerja sama dari Strategic Partnership ke Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Ia juga mengungkapkan, AS menyambut baik rencana aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan AS Jose W. Fernandez di San Francisco, AS, Rabu lalu dalam siaran pers Kemendag yang dikutipEGINDO.co

Hal pertama yang diangkat dalam pertemuan adalah Indonesia dan AS yang sepakat memperkuat pondasi kerja sama ekonomi kedua negara menjadi Comprehensive Strategic Partnership. Selain itu, AS menyambut baik rencana Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD. AS pun menawarkan kepada Indonesia, bantuan apa yang dibutuhkan untuk mendukung hal tersebut.

Baca Juga :  Dalian Wanda Bayar Kembali Pemegang Obligasi $520 Juta

Pertemuan bilateral itu berlangsung pada sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia—Pacific Economic Cooperation Ministerial Meeting/AMM), 14—15 November 2023 lalu. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara K. Hasibuan.

Dalam pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan juga menunjukkan sambutan baik Indonesia terhadap rencana pembentukan Persetujuan Mineral Kritis (Critical Mineral Agreement/CMA). Melalui persetujuan tersebut, Indonesia berharap dapat menjadi pemasok baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bagi AS untuk jangka panjang.

Terkait mineral kritis, Wamenlu Jose menyampaikan, AS telah membentuk Mineral Security Partnership (MSP) dengan 13 negara dan Uni Eropa. Hingga saat ini, MSP sudah mendukung empat proyek di seluruh dunia. MSP bertujuan untuk mempercepat pengembangan rantai pasokan mineral energi penting yang beragam dan berkelanjutan melalui kerja sama dengan pemerintah dan industri. Hal ini untuk memfasilitasi dukungan finansial dan diplomatik yang ditargetkan untuk proyek-proyek strategis di sepanjang rantai nilai.

Baca Juga :  Tak Terduga! BI Naikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25%

Selain itu, Mendag menyampaikan, bahwa Indonesia mendukung Perundingan Indo–Pacific Economic Framework (IPEF) yang ditargetkan selesai secara substansial. Mendag AS dapat memasukkan mineral kritis ke dalam IPEF. Selain itu, AS dapat mengklasifikasikan IPEF sebagai salah satu prasyarat, selain dengan Free Trade Agreement (FTA), untuk mengakses kredit pajak (tax credit) dari Inflation Reduction Act (IRA).@

Rel/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top