Montreal | EGINDO.co – Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga dalam kasus tokoh skater Kamila Valieva pada hari Selasa setelah penyelidikan Rusia menemukan remaja tersebut tidak bersalah atas pelanggaran doping.
WADA mencari larangan empat tahun dan diskualifikasi semua hasil Valieva sejak tanggal pengambilan sampel.
“WADA menganggap temuan oleh pengadilan disipliner Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA) bahwa atlet tersebut “tidak bersalah atau lalai” adalah salah berdasarkan ketentuan Kode Anti-Doping Dunia dalam kasus ini dan telah menggunakan haknya. untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga,” kata WADA dalam pernyataan singkat.
Valieva dinyatakan positif menggunakan zat terlarang trimetazidine di kejuaraan nasional Rusia pada Desember 2021 tetapi hasilnya baru diketahui pada 8 Februari 2022 sehari setelah dia membantu timnya memenangkan medali emas di Olimpiade Beijing.
Dalam pembelaannya, Valieva mengatakan tes positif itu adalah hasil campuran dengan obat jantung kakeknya.
Investigasi RUSADA yang dirilis pada bulan Januari mengakui bahwa Valieva memang gagal dalam tes narkoba tetapi memutuskan bahwa remaja tersebut tidak bersalah atas pelanggaran doping apa pun.
Meski mendapat tes positif, CAS telah mengizinkan Valieva untuk terus berkompetisi di Olimpiade Beijing di tunggal putri, menjunjung tinggi keputusan sebelumnya oleh RUSADA untuk mencabut larangan skater tersebut.
CAS mengutip fakta bahwa Valieva adalah “orang yang dilindungi” di bawah aturan WADA sebagai salah satu “keadaan luar biasa” yang mendasari keputusannya. Putusan CAS tidak membahas manfaat kasus narkoba Valieva.
Valieva, yang menjadi wanita pertama yang mendaratkan lompatan empat kali lipat di Olimpiade selama acara beregu, difavoritkan untuk memenangkan emas tunggal tetapi kehilangan medali individu setelah turun ke posisi keempat dengan skate bebas sarat kesalahan.
Selama Pertandingan Beijing, Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan bahwa tidak ada medali untuk acara skating tim yang akan diberikan sampai kasus Valieva diselesaikan.
Amerika Serikat mengambil perak di belakang Rusia, dengan Jepang mendapatkan perunggu dan Kanada di urutan keempat.
Peseluncur indah Amerika mengatakan pada awal Februari bahwa mereka “sangat frustrasi” dengan keterlambatan dalam menerima medali tim.
“Sekarang mari kita berharap persidangan dipercepat dan terbuka untuk umum sehingga para atlet, yang mimpinya tergantung pada keseimbangan, dapat percaya pada hasil akhir, apa pun itu, dan keadilan dapat segera diselamatkan,” tweeted Amerika Serikat. Kepala Badan Anti-Doping (USADA) Travis Tygart.
Sumber : CNA/SL