Stockholm | EGINDO.co – Volvo Cars dan pembuat baterai Northvolt akan membuka pusat penelitian dan pengembangan bersama di Swedia sebagai bagian dari investasi 30 miliar crown (US$3,3 miliar), kata pembuat mobil itu pada Jumat.
Pada bulan Juni, perusahaan Swedia mengumumkan rencana untuk usaha patungan untuk mengembangkan baterai untuk mobil listrik, termasuk mendirikan gigafactory untuk produksi dan pusat R&D.
Volvo Cars mengatakan keduanya sekarang telah menandatangani perjanjian yang mengikat untuk usaha tersebut. Pusat R&D, yang terletak di Gothenburg, akan mulai beroperasi tahun depan.
“Kemitraan kami dengan Northvolt mengamankan pasokan baterai berkualitas tinggi yang diproduksi secara berkelanjutan untuk generasi berikutnya dari Volvo listrik murni,” kata Chief Executive Hakan Samuelsson dalam sebuah pernyataan.
Volvo Cars, yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, bertujuan untuk menjual 50 persen mobil listrik murni pada pertengahan dekade ini dan mobil listrik sepenuhnya hanya pada tahun 2030.
Perusahaan yang berbasis di Gothenburg itu menambahkan, pihaknya memperkirakan akan mengkonfirmasi lokasi di Eropa untuk gigafactory baru, dengan potensi kapasitas tahunan hingga 50 gigawatt jam (GWh), pada awal 2022.
Penawaran umum perdana (IPO) Volvo pada 29 Oktober adalah yang terbesar di Eropa sepanjang tahun ini.
Northvolt, yang pemegang saham terbesarnya adalah Volkswagen, mengatakan pada Oktober bahwa pihaknya berencana untuk menginvestasikan US$750 juta untuk memperluas fasilitas laboratoriumnya di Swedia.
Pembuat baterai lithium-ion mengumpulkan US$2,75 miliar ekuitas tahun ini untuk memperluas kapasitas di pabriknya di Swedia utara, yang akan memulai produksi bulan ini.
Bertujuan untuk menghadapi pemain Asia seperti CATL dan LG Chem, perusahaan ini menargetkan pangsa pasar 20 persen di Eropa pada tahun 2030. Hingga saat ini telah mendapatkan kontrak senilai lebih dari US$27 miliar dari pelanggan termasuk BMW, Scania, Volkswagen, Volvo Cars. dan Polstar.
Sumber : CNA/SL