Viral Tantangan #Trashtag, Cocok Dilakukan Saat Berwisata

Anggota Pramuka Kabupaten Sumba Tengah, memungut sampah plastik dan Non plastik di areal obyek wisata air terjun Lapopu, Senin (4/3/2019).
Anggota Pramuka Kabupaten Sumba Tengah, memungut sampah plastik dan Non plastik di areal obyek wisata air terjun Lapopu, Senin (4/3/2019).

Jakarta | EGINDO.co Berkali-kali netizen melahirkan tantangan yang dilakukan kemudian diunggah ke media sosial dan menjadi viral. Kini lahir tantangan baru bernama #trashtag tengah viral di media sosial, khususnya Instagram.

Seperti namanya, #trashtag merupakan tantangan mengumpulkan sampah di tempat umum seperti pantai, gunung, tempat parkir, atau taman.

Tantangan ini sebenarnya berawal sejak 2015, ketika sebuah perusahaan pakaian luar ruang UCO merilis tagar yang mengajak semua orang memungut sampah saat bertualang.

Namun belakangan #trashtag menjadi populer ketika salah satu pengguna forum Reddit menyarankan #trashtag harusnya menjadi tantangan global untuk dampak yang lebih besar dan lebih baik.

Di Instagram, Selasa (26/3/2019) tanda tagar ini telah disematkan ke 49.800 unggahan. Netizen dari berbagai latar belakang negara ikut serta dalam tantangan ini.

Baca Juga :  Wamendag Roro: Pentingnya Keragaman Pangan Lokal dan Pilihan Makanan Sehat

“Tantangan yang layak dilakukan! Menjaga lingkungan kita adalah prioritas. Menunggu pemerintah melakukan perubahan dari kebijakan mereka untuk lingkungan akan makan banyak waktu. Jadi apa yang harus dilakukan adalah berinisiatif dan melaksanakannya,” tulis seorang netizen yang melakukan tantangan #trashtag, Marshi Pererz bersama dua orang sahabatnya di Italia.

Untuk ikut dalam tantangan #trashtag caranya sangat mudah. Hanya perlu menampilkan foto kondisi lingkungan sebelum dan sesudah dibersihkan.

Banyak yang memilih melakukan tantangan ini bersama teman, tetapi banyak juga yang melakukan sendiri. Selain di lingkungan tempat tinggal, tempat umum, tantangan ini juga banyak dilakukan di lokasi wisata.

Sampah, khususnya sampah plastik saat ini menjadi momok bagi bumi. Sejak 1950 sampai sekarang ada 8,3 miliar metrik ton plastik yang diproduksi.

Baca Juga :  12 Ribu Calon Mahasiswa Daftar Di Unja Melalui Jalur SNMPTN

Plastik yang tidak ramah lingkungan dan butuh waktu sangat panjang untuk terurai, banyak berujung ke laut, dikubur di tanah, dan dibakar.

Tantangan #trashtag diharapkan dapat membawa perubahan untuk lingkungan dan kesadaran lebih lanjut akan penggunaan barang yang berujung sampah.

 

Sumber : Kompas

Editor : Khairil Jabar

 
Bagikan :
Scroll to Top