Vietnam Perketat Batasan Kepemilikan Investor Di Bank

The State Bank Building - Vietnam
The State Bank Building - Vietnam

Hanoi | EGINDO.co – Badan legislatif Vietnam pada hari Kamis menyetujui peraturan baru yang menurunkan jumlah maksimum saham yang dapat dimiliki investor di bank-bank domestik, sebuah langkah yang bertujuan untuk mengurangi risiko manipulasi pasar, namun hal ini dapat membuat investasi pada pemberi pinjaman menjadi kurang menarik.

Berdasarkan reformasi tersebut, yang akan berlaku mulai Juli tahun ini, pemegang saham institusional, seperti dana investasi atau dana pensiun, akan diizinkan untuk memiliki hingga 10 persen ekuitas bank, turun dari batas saat ini yaitu 15 persen.

Lebih dari 90 persen anggota Majelis Nasional setuju dengan amandemen undang-undang tersebut.

Langkah ini menyusul terungkapnya penipuan keuangan terbesar di Vietnam hingga saat ini pada akhir tahun 2022, di mana taipan real estat Truong My Lan dituduh menyedot $12,5 miliar dari salah satu bank swasta terbesar di Vietnam, Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB), berkat dia. kontrol efektif terhadap pemberi pinjaman melalui nominee.

Baca Juga :  AS Tingkatkan Hubungan Vietnam,Risiko Timbulkan Amarah China

Para pendukung peraturan baru ini memperkirakan bahwa pembatasan kepemilikan yang lebih ketat akan mempersulit terjadinya manipulasi serupa, namun para penentangnya memperingatkan bahwa hal tersebut mungkin tidak efektif karena pembatasan yang ada tidak mencegah penipuan.

Para kritikus, termasuk anggota parlemen, juga memperingatkan selama debat publik bahwa reformasi tersebut dapat berdampak negatif dalam mengurangi investasi di bank pada saat sistem perbankan Vietnam menghadapi peningkatan kredit macet dan risiko dampak buruk dari krisis sektor properti yang masih berlangsung.

Langkah-langkah baru ini bertentangan dengan permintaan berulang dari investor asing untuk mengangkat atau menghapus batas 30 persen total kepemilikan asing di bank.

Batasan tersebut tidak diubah dalam reformasi ini, namun batasan yang lebih ketat pada kepemilikan saham institusional dapat semakin menghambat investasi asing karena investor asing lebih sering mendekati batas maksimum saat ini dibandingkan investor dalam negeri.

Baca Juga :  Hong Kong Perketat Pemeriksaan Impor Makanan Laut Jepang

Dengan mempertimbangkan kekhawatiran ini, para pembuat undang-undang memutuskan untuk tidak menurunkan batasan lain atas kepemilikan individu yang tetap dibatasi pada angka 5 persen meskipun ada rencana awal untuk menurunkannya menjadi 3 persen.

Peraturan baru ini juga memberikan kewenangan lebih besar kepada bank sentral Vietnam untuk segera melakukan intervensi jika terjadi penarikan tunai dalam jumlah besar dari bank atau ketika pemberi pinjaman menunjukkan tanda-tanda awal kesulitan.

Skandal SCB menyebabkan bank run yang memaksa bank sentral mengambil alih pemberi pinjaman.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top