Hanoi | EGINDO.co – Vietnam akan memangkas durasi karantina wajib bagi pengunjung asing dari dua minggu menjadi hanya tujuh hari, kata kementerian kesehatannya pada Rabu (4 Agustus), saat negara Asia Tenggara itu memerangi wabah COVID-19 terbesarnya.
Vietnam berhasil menahan virus hampir sepanjang tahun lalu menggunakan pengujian yang ditargetkan dan program karantina terpusat, tetapi sejak akhir April menghadapi lonjakan kasus yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular.
Perbatasan negara ditutup untuk semua pengunjung selain dari warga negara Vietnam yang kembali, pakar asing, investor atau diplomat, yang semuanya dikenai karantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola secara terpusat.
Pengunjung asing yang telah divaksinasi lengkap dan dites negatif COVID-19 akan diizinkan untuk dikarantina selama tujuh hari, kata kementerian kesehatan Vietnam dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
Keputusan itu muncul setelah seruan dari para pemimpin bisnis Eropa dan Amerika di Vietnam awal tahun ini untuk melonggarkan peraturan guna memfasilitasi operasi investor dan pakar asing.
Pengunjung akan dikenakan pengawasan medis tujuh hari lebih lanjut, kata pernyataan itu, tanpa menunjukkan kapan kebijakan baru itu akan berlaku.
Vietnam telah melaporkan total 177.800 kasus COVID-19 dan 2.327 kematian, yang sebagian besar tercatat selama sebulan terakhir di Kota Ho Chi Minh.
Pusat bisnis dan semua provinsi dan kota selatan Vietnam berada di bawah penguncian ketat, bersama dengan ibu kota Hanoi.
Fasilitas karantina terpusat di seluruh negeri telah bekerja dengan kapasitas penuh dan pemerintah mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya mengalihkan fokusnya ke perawatan untuk “membatasi jumlah kematian” di Kota Ho Chi Minh.
Hanya 744.000 orang telah divaksinasi penuh di Vietnam, negara berpenduduk 98 juta, menurut data resmi.
Sumber : CNA/SL