Hanoi | EGINDO.co – Vietnam telah menyerahkan dokumen yang menanggapi permintaan perdagangan AS dan menyatakan “tekad dan niat baik” dalam menemukan suara yang sama mengenai masalah tersebut, kata Kementerian Perindustrian dan Perdagangannya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (5 Juni).
Kementerian tersebut tidak mengungkapkan apa yang telah diusulkannya ke Washington.
Vietnam telah dikenai tarif “timbal balik” sebesar 46 persen oleh pemerintahan Trump. Meskipun tarif tersebut telah ditangguhkan hingga bulan Juli, jika diberlakukan, tarif tersebut dapat secara serius merusak model pertumbuhan yang bergantung pada ekspor ke AS, pasar utamanya.
Pernyataan tersebut muncul saat menteri perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bertemu di Paris untuk mempersiapkan putaran ketiga negosiasi perjanjian perdagangan antara kedua negara, yang dijadwalkan berlangsung sebelum akhir minggu depan, kata kementerian tersebut.
Pemerintahan Trump ingin negara-negara memberikan penawaran terbaik mereka pada negosiasi perdagangan paling lambat hari Rabu karena para pejabat berusaha mempercepat pembicaraan dengan banyak mitra menjelang tenggat waktu yang ditetapkan sendiri hanya dalam waktu lima minggu, menurut draf surat kepada mitra negosiasi yang dilihat oleh Reuters.
“Kedua menteri sepakat untuk mempercepat proses negosiasi, memfokuskan upaya maksimal untuk mencapai hasil terbaik pada putaran ketiga negosiasi,” kata pernyataan Kementerian Perdagangan Vietnam.
Sumber : CNA/SL