Jakarta | EGINDO.co Beberapa Video anti-vaksinasi di YouTube yang dibuat oleh Iris Koh telah dihapus oleh YouTube. Koh adalah pendiri dari sebuah kelompok yang menyebut dirinya sebagai Healing the Divide dan “mengadopsi sikap anti-vaksinasi dan mengklaim untuk memperingatkan orang-orang tentang bahaya vaksinasi”. Seperti yang dijelaskan oleh Kementrian Kesehatan Singapura pada 7 Nopember 2021.
Depkes Singapura menambahkan bahwa saluran YouTube Iris Koh itu memiliki “sejarah memposting dan berbagi konten yang banyak menyebarkan informasi menyesatkan tentang COVID-19 dan vaksin”.
Video yang dihapus termasuk “Town Hall Meeting: United We Stand For Choice”, dan “Healing the Divide: Mengingat Mereka yang Kita Cintai dan Hilang”. Video tersebut dihapus karena melanggar pedoman komunitas YouTube, tambah Kementerian Kesehatan.
“Kami berkomitmen untuk menjaga YouTube aman dari kesalahan informasi COVID-19 yang berbahaya dan sejak awal pandemi, kami memiliki kebijakan kesalahan informasi medis COVID-19 yang jelas dan ditetapkan,” kata juru bicara YouTube dalam menanggapi pertanyaan CNA.
Di saluran YouTube-nya, Iris Koh menggambarkan dirinya sebagai musisi, penulis lagu, dan direktur musik dari Singapura. Pada 7 November, saluran tersebut memiliki lebih dari 2.000 pelanggan.
“Pemerintah Singapura memandang serius komunikasi yang menyebarkan kebohongan ini dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang membahayakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19 dan vaksin,” kata Depkes Singapura.
Kementerian mencatat bahwa akun Facebook Koh juga sebelumnya telah ditangguhkan lebih dari sekali karena melanggar pedoman komunitas Facebook.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berspekulasi dan/atau menyebarkan informasi yang salah yang dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat, dan sebagai gantinya merujuk pada sumber informasi yang kredibel,” kata Kementerian Kesehatan.
“Kami pertama kali mengumumkan pada Oktober 2020 bahwa kami akan memperluas kebijakan misinformasi medis COVID-19 kami untuk menghapus klaim tentang vaksinasi COVID-19 yang bertentangan dengan konsensus ahli dari otoritas kesehatan setempat atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” kata juru bicara YouTube. Platform berbagi video tersebut telah menghapus lebih dari 130.000 video karena melanggar kebijakan informasi dan vaksin COVID-19.
AW / CNA