Doha | EGINDO.co – Max Verstappen dari Red Bull memenangkan Grand Prix Qatar, sementara McLaren gagal, sehingga membawa perebutan gelar Formula Satu dengan Lando Norris dan Oscar Piastri ke pertarungan penutup musim di Abu Dhabi akhir pekan depan.
Pemimpin klasemen Norris finis di urutan keempat, di belakang Carlos Sainz dari tim Williams, dengan keunggulan pembalap Inggris itu terpangkas menjadi 12 poin karena McLaren membayar mahal atas kesalahan strategi ketika safety car dikerahkan di awal balapan.
Kemenangan ketiga Verstappen berturut-turut di balapan malam itu membawa juara dunia empat kali itu naik ke posisi kedua klasemen, kini unggul empat poin dari rekan setim Norris dari Australia, Piastri, yang memulai dari posisi pole tetapi finis di posisi kedua.
Tiga pembalap teratas masing-masing mengoleksi tujuh kemenangan untuk musim ini.
“Kami terus berjuang sampai akhir,” kata Verstappen, yang telah menjadi juara sejak duel kontroversial di Grand Prix Abu Dhabi 2021 dengan Lewis Hamilton.
“Masih mungkin sekarang,” tambah pebalap asal Belanda itu, yang telah melakukan comeback luar biasa dari selisih 104 poin dari pemuncak klasemen di akhir Agustus ketika harapannya untuk tetap berada di posisi terdepan hingga akhir balapan tampak pupus.
McLaren Tetap Di Luar, Semua Kecuali Ocon Pit
McLaren tetap di luar sementara semua pembalap kecuali Esteban Ocon dari Haas masuk pit setelah Nico Hulkenberg dari Sauber berbenturan dengan Pierre Gasly dari Alpine di lap ketujuh dan memicu safety car.
“Saya pikir jika dipikir-pikir kembali, cukup jelas apa yang seharusnya kami lakukan,” kata Piastri tentang kesalahan strategi tersebut.
“Kami kehilangan kemenangan dengan Oscar dan kami kehilangan podium dengan Lando,” adalah keputusan dari bos tim Andrea Stella.
Verstappen, yang berada di posisi ketiga di grid, menyalip Norris di awal balapan untuk menempati posisi kedua di belakang Piastri, sementara George Russell dari Mercedes turun dari posisi keempat ke posisi ketujuh.
Pitstop tersebut menurunkan Red Bull ke posisi keempat, tetapi posisi itu menjadi ketiga ketika Ocon diberi penalti lima detik karena melakukan start palsu dan masuk pit untuk menjalani hukumannya.
Norris sudah mempertanyakan strategi McLaren melalui radio.
“Seharusnya kami mengikutinya (Verstappen) masuk pit saja, bukan? Jika kami tahu mobil di depan akan tetap di luar,” tanyanya, dengan teknisi balap Will Joseph meyakinkannya bahwa “mereka telah kehilangan semua fleksibilitas untuk sisa balapan.”
Namun, bagi yang lain, McLaren tampak telah membayar harga atas keputusannya untuk tidak memihak salah satu pembalap dalam perebutan gelar dengan harus menumpuk mereka di pit.
Piastri masuk pit pada lap ke-24, kembali keluar di posisi kelima dan naik ke posisi keempat ketika Norris masuk satu lap kemudian dan kembali masuk pit di belakangnya.
Pebalap lainnya harus masuk pit pada lap ke-32, karena Pirelli membatasi lamanya mobil dapat melaju dengan satu set ban demi alasan keselamatan – sebuah langkah yang memaksa strategi minimal dua pit stop.
Hal itu membuat para steward mempertimbangkan beberapa pelepasan yang tidak aman, dengan Oliver Bearman dari Haas dikenai penalti stop-and-go 10 detik.
Norris Melewati Antonelli Di Lap Kedua Terakhir
Verstappen kembali ke trek di posisi ketiga, hanya terpaut 7,7 detik dari pemimpin klasemen, tetapi tetap harus bertahan hingga akhir balapan sementara McLaren harus kembali masuk pit.
Piastri melakukan pit stop kilat 1,8 detik di lap ke-43, kembali ke posisi ketiga dengan target mengejar ketertinggalan 17,2 detik dari Verstappen dalam 14 lap terakhir. Ia tertinggal 7,9 detik saat bendera finis.
Norris masuk pit di lap ke-45 dan keluar di posisi kelima, dengan Sainz dan Kimi Antonelli dari Mercedes di depan, menyalip pembalap Italia itu di lap kedua terakhir.
Russell finis di posisi keenam, Fernando Alonso di posisi ketujuh untuk Aston Martin, dan Charles Leclerc di posisi kedelapan untuk Ferrari.
Liam Lawson memperoleh dua poin untuk Racing Bulls dan rekan setim Verstappen, Yuki Tsunoda melengkapi 10 besar.
Sumber : CNA/SL