Jakarta | EGINDO.co Kementrian Agama melakukan kegiatan vaksinasi untuk pemuka agama dan organisasi keagamaan di wilayah Jakarta. Kesempatan kali ini, kegiatan dilaksanakan pada hari ini 04 Maret 2021 yang bertempat di Parkiran Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Ratusan peserta yang merupakan undangan datang untuk menerima vaksinasi tahap pertama. Sejak pagi hari mereka sudah mengantri untuk mendapatkan vaksi tersebut. Peserta menerima undangan melalui pesan singkat atau Whatsapp langsung ke ponsel pengguna. Lalu peserta mendaftarkan diri sesuai undangan itu lalu datang ke lokasi vaksinasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Undangan yang hadir mencapai ratusan orang. Bahkan ada diantara mereka yang datang tanpa undangan. Ini mencerminkan tingginya antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Saat tiba di TKP, peserta mengantri untuk melakukan pendataan ulang. Sejak pagi hari mereka sudah menunggu giliran untuk mendaftarkan kehadiran lalu mendapatkan vaksinasi seperti yang direncanakan.
Setelah berjam jam menunggu peserta pun melakukan pendaftaran ulang, namun hal yang mengecewakan terjadi. Peserta yang diundang namanya tidak terdaftar dalam daftar peserta. Hal ini sungguh mengecewakan dimana setelah berjam jam mengantri atas dasar undangan dari panitia namun nama mereka tidak terdaftar. Dengan kekecewaan peserta harus pulang dan tidak mendapatkan vaksin seperti undangan yang diterima.
Menurut informasi yang dihimpun oleh wartawan Egindo.co, kejadian ini terjadi karena data undangan dengan data yang dimiliki tim vaksinasi tidaklah sama. Sehingga saat akan divaksin, banyak data undangan yang tidak terdata dalam daftar peserta vaksin hari ini.
Dika, salah satu undangan yang diwawancarai oleh wartawan Egindo mengungkapkan kekecewaannya. “Diundang resmi, sudah daftar, sudah ngantri dari pagi, sudah berjam jam nunggu, giliran mau cek daftar hadir nama saya nggak terdaftar. Jadi ini undangan untuk undangan apa. Seperti tamu tak diundang saja.” ujar Dika saat diwawancarai Egindo.co
Terpantau banyak undangan lainnya yang juga mengalami kekecewaan yang serupa. Vivi yang juga salah satu undangan terlihat sangat kesal. “Saya datang karena undangan, bela belain saya ambil cuti dari kantor supaya bisa datang memenuhi undangan ini. Tapi begitu datang nama saya nggak terdaftar.” ungkap Vivi dengan penuh kekesalan.
Mengapa hal ini bisa terjadi, padahal pemerintah sudah mengatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapat vaksinasi bahkan jika menolak bisa dikenakan hukuman.
AW