Jakarta | EGINDO.co – Banyak pihak yang kurang mengetahui bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat ketergantungan dengan industry terpadu seperti Pulp & Paper sebab dari pembuatan pulp sampai kertas seperi membuat pallet dan lainnya semua terkait UMKM. Hal ini dikatakan mantan Wakil Ketua Asosiasi Pulp dan Kerta Indonesia, Rusli Tan kepada EGINDO.co Senin (22/2/2021) di Jakarta menanggapi peran industry pulp dan kertas.
Dijelaskannya industri terpadu pabrik pulp (bubur kertas) dan pabrik paper (kertas) yang jarang public mencatatnya bahwa industry terpadu seperti Pulp and Paper. “Apa lagi APP Sinarmas punya yang lengkap sekali, banyak jenisnya dari kertas industri sampai kertas budaya, semua dimiliknya,” kata Rusli Tan mencontohkan.
Menurutnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat ketergantungan seperti warung sangat ketergantungan, banyak yang makan di warung karena ada industry terpadu pulp dan paper. Disamping itu kepada para petani yang memasok tanaman palawija seperti di Provinsi Riau para petani bergairah memproduksi sayuran, buahan sampai madu. “Tanpa disadari APP Sinarmas sudah banyak sekali pemberdayaannya karena dengan adanya pabrik semua menjadi hidup,” kata Rusli Tan sambil berjanji akan melakukan penelitian atau survey khusus tentang multiefek dari dampak positif terhadap UMKM atas adanya industry terpadu pulp dan kertas.
Sangat banyak ketergantungan UMKM terhadap industry pulp dan kertas sampai kepada produk turunannya seperti tissue yang kini barang dagangan UMKM. Untuk itu kerjasama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menghidupan UMKM dan pada gilirannya mengurangi pengangguran.
Menurut Rusli Tan, kehadiran industri terpadu pulp & paper seperti APP Sinarmas dipastikan menciptakan lapangan kerja bagi ribuan orang sebab industri Pulp and Paper membutuhkan banyak pekerja dan sekaligus menumbuhkan UMKM di daerah industry terpadu pulp and paper.
Sementara itu Kementerian Perindustrian mencatat kinerja cemerlang untuk industri pulp dan kertas kendati sepanjang 2020 perekonomian terkontraksi 2,07 persen. Salah satunya dari kinerja ekspor untuk kertas dan barang kertas tahun lalu berhasil mencapai US$6,83 miliar dengan porsi 5,2 persen terhadap ekspor pengolahan non-migas. Tahun lalu industri ini juga menyumbang 3,9 persen PDB.@
Fd/TimEGINDO.co