Kyiv | EGINDO.co – Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Sabtu (8 Mar) bahwa Ukraina “berkomitmen penuh” untuk mengadakan dialog yang konstruktif dengan perwakilan AS di Arab Saudi minggu depan mengenai cara-cara untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Sejak menjabat pada bulan Januari, Presiden AS Donald Trump telah menghentikan bantuan militer AS ke Ukraina serta berbagi informasi intelijen dengan Kyiv.
Ia menuduh Zelenskyy tidak serius dalam mencapai kesepakatan damai dengan Rusia, yang menginvasi Ukraina tiga tahun lalu dan telah menyita sekitar 20 persen wilayahnya.
“Ukraina telah mencari perdamaian sejak detik pertama perang ini. Proposal yang realistis sudah ada di atas meja. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif,” kata Zelenskyy di jaringan media sosial X.
Zelenskyy mengatakan ia akan mengunjungi Arab Saudi minggu depan dan bahwa setelah bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman pada hari Senin, perwakilan diplomatik dan militer Ukraina akan tinggal untuk pertemuan pada hari Selasa dengan tim AS.
“Di pihak kami, kami sepenuhnya berkomitmen pada dialog yang konstruktif, dan kami berharap dapat membahas dan menyetujui keputusan serta langkah yang diperlukan,” katanya.
Delegasi Ukraina akan mencakup Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha, kepala staf Zelenskyy Andriy Yermak, dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov.
Utusan khusus Trump, Steve Witkoff juga mengatakan bahwa ia sedang berdiskusi dengan Ukraina untuk kesepakatan kerangka kerja guna mengakhiri perang tiga tahun dengan Rusia, dan sebuah pertemuan direncanakan minggu depan dengan Ukraina di Arab Saudi.
Pada bulan Februari, Riyadh menjadi tuan rumah pertemuan antara pejabat AS dan Rusia untuk membahas cara-cara menghentikan konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II. Ukraina tidak diikutsertakan dalam pembicaraan tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan di antara sekutu-sekutunya di Eropa.
Zelenskyy bertemu Trump di Gedung Putih pada tanggal 28 Februari, tetapi pertemuan itu berubah menjadi pertikaian ketika mereka berselisih di depan media dunia mengenai langkah-langkah perdamaian.
Sumber : CNA/SL