Brussels | EGINDO.co – Uni Eropa sedang mempertimbangkan larangan wajib bagi negara-negara anggotanya untuk menggunakan perusahaan-perusahaan yang dapat menimbulkan risiko keamanan dalam jaringan 5G mereka, termasuk Huawei Technologies dari China, Financial Times melaporkan pada hari Selasa (6/6).
Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran di Brussels tentang pemerintah negara tertentu yang menunda tindakan terkait masalah ini, kata para pejabat kepada surat kabar tersebut.
Uni Eropa dan Huawei tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pada tahun 2020, Uni Eropa mengatakan negara-negara anggotanya dapat membatasi atau mengecualikan vendor 5G berisiko tinggi seperti Huawei dari bagian inti jaringan telekomunikasi mereka, dan menolak tekanan saat itu dari Washington untuk melarang perusahaan telekomunikasi China.
Dalam sebuah pertemuan Jumat lalu, komisaris pasar internal Uni Eropa Thierry Breton memberi tahu para menteri telekomunikasi bahwa hanya sepertiga dari negara-negara Uni Eropa yang telah menerapkan larangan Huawei di daerah-daerah kritis, kata laporan itu.
Karena panduan tidak cukup untuk melarang pada tahun 2020, Uni Eropa dapat memperkenalkan larangan wajib pada perusahaan yang dianggap menimbulkan risiko keamanan, jika negara anggota seperti Jerman terus menunda, surat kabar itu menambahkan.
Jerman telah mempertimbangkan untuk melarang komponen tertentu dari perusahaan-perusahaan Cina Huawei dan ZTE dalam jaringan telekomunikasinya, sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters pada bulan Maret, dalam sebuah langkah yang berpotensi signifikan untuk mengatasi masalah keamanan.
Sumber : CNA/SL