Beijing | EGINDO.co – Tsingshan Holding Group (THG) milik taipan Tiongkok Xiang Guangda sedang dalam pembicaraan dengan beberapa pabrik tembaga yang kesulitan untuk memproses nikel, Bloomberg News melaporkan pada hari Senin, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
THG, salah satu produsen nikel terbesar dunia, menghadapi kerugian besar pada posisi short setelah harga melonjak hingga lebih dari $100.000 per ton tahun lalu dan perdagangan dihentikan.
Orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Bloomberg Guangda sedang merencanakan perubahan dalam bauran produksinya, mencari keuntungan dari harga logam nikel murni yang sangat tinggi.
“Tsingshan mengadakan pembicaraan awal dengan sejumlah produsen tembaga, termasuk Yanggu Xiangguang Copper Co, pabrik peleburan tembaga besar yang menganggur sekali tahun lalu di tengah kesulitan keuangan,” kata laporan itu, mengutip orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas informasi pribadi.
Rencana untuk menggunakan pabrik tembaga untuk memproses nikel adalah hal yang baru, tetapi proses tersebut telah berhasil diterapkan selama uji coba di sebuah pabrik yang lebih kecil di China tengah, kata laporan itu.
Jika berhasil, rencana Tsingshan, bersama dengan langkah serupa oleh rekan-rekannya, dapat menggandakan produksi nikel olahan China tahun ini, dari sekitar 180.000 ton pada tahun 2022 — menambahkan kira-kira seperlima dari produksi olahan global, laporan menambahkan.
Selain itu, produsen baja nirkarat dan nikel terbesar di dunia sedang membangun kilang nikel baru di China dan Indonesia, tambah laporan tersebut.
Sumber : CNA/SL