Trump Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi 2 Juta Warga Gaza

Indonesia Jadi Tujuan Relokasi 2 Juta Warga Gaza
Relokasi 2 Juta Warga Gaza

Jakarta | EGINDO.co – Indonesia tengah menjadi salah satu negara yang tengah dipertimbangkan Presiden Terpilih AS sebagai lokasi relokasi bagi sekitar 2 Juta warga Gaza di tengah upaya membangun kembali wilayah Palestina yang hancur akibat perang Gaza.

Utusan Presiden Terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mempertimbangkan kunjungan ke Jalur Gaza yang dilanda perang sebagai bagian dari upayanya untuk menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tetap berjalan.

Seorang pejabat transisi yang terlibat langsung dalam proses gencatan senjata mengatakan bahwa Witkoff berencana untuk terus hadir di wilayah tersebut selama beberapa minggu dan bulan mendatang guna mengatasi potensi permasalahan yang dapat merusak perjanjian dan menghentikan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Witkoff bekerja untuk mencapai stabilitas jangka panjang bagi Israel dan sekitar 2 juta warga Palestina yang telantar, melalui tiga fase kesepakatan yang dicapai minggu lalu.

Fase pertama, yang dimulai pada Minggu, diperkirakan berlangsung sekitar enam minggu dan melibatkan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina oleh Israel. Fase kedua akan dinegosiasikan selama fase pertama dan diharapkan menghasilkan pembebasan tambahan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga :  Trump Bahas Drone, Perang, TikTok Di Konferensi Pertama Sebagai Presiden

Tujuan fase terakhir, yang juga masih perlu dinegosiasikan, adalah mengakhiri perang dan memulai pembangunan kembali Gaza.

Kekhawatiran utama bagi Witkoff saat ini adalah insiden yang mungkin dipicu oleh interaksi sehari-hari antara Israel dan Palestina di sekitar Gaza, meskipun ada perjanjian gencatan senjata.

“Ingat, ada banyak orang, radikal, fanatik, tidak hanya dari sisi Hamas, dari sayap kanan Israel, yang sangat termotivasi untuk menghancurkan seluruh kesepakatan ini,” katanya.

Kunjungan ke Gaza akan memungkinkan Witkoff melihat langsung dinamika di sana, bukan hanya mendengarkan pendapat Israel atau Palestina, tambah pejabat itu. “Anda harus melihatnya, Anda harus merasakannya.”

Sementara mengelola fase saat ini dari kesepakatan dan merundingkan yang berikutnya, tim Trump juga berusaha menemukan solusi jangka panjang.

Baca Juga :  Bazar Murah Bantu Kebutuhan Warga RW 08 Kelurahan Jati

“Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, akan ada pemberontakan,” tuturnya.

Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza dan di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat dipindahkan sementara juga masih menjadi perdebatan. Indonesia, misalnya, sedang dibahas sebagai salah satu lokasi di mana beberapa dari mereka bisa pergi, kata pejabat transisi itu.

Namun, ide relokasi sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan Arab lainnya, karena banyak yang percaya bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama dalam memaksa mereka meninggalkan tanah mereka oleh Israel.

Masalah memasukkan bantuan ke Gaza yang diperlukan dalam fase pertama kesepakatan gencatan senjata tetap menjadi tantangan. Israel khawatir bahwa Hamas akan mengambil sebagian dari bantuan yang masuk ke Gaza, sementara krisis kemanusiaan di sana semakin memburuk dengan kelaparan dan penyakit yang merajalela.

Baca Juga :  Lapangan Merdeka Medan Bakal Jadi RTH, Walikota Banding

Adapun Witkoff, seorang pengembang real estat yang telah lama mengenal Trump, memasuki negosiasi untuk kesepakatan dengan mandat tunggal dari Trump: Membawa pulang para sandera, dan jika tidak, kembali dan jelaskan mengapa. Jendela untuk mencapai kesepakatan lebih sempit dari sebelumnya, dengan Trump menetapkan tenggat waktu hingga 20 Januari, ketika dia akan dilantik menjadi presiden.

Hubungan dekat Trump dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, serta ancaman bahwa dia tidak akan menghentikan Israel dari pengeboman lebih lanjut di Gaza jika tidak ada kesepakatan, juga menjadi tekanan dalam proses negosiasi. Witkoff menggunakan sejarah Trump dengan Israel dan dinamika dengan Netanyahu untuk menekan Israel.

Dalam salah satu pertemuan, Witkoff mengunjungi Netanyahu pada hari Sabat untuk melakukan pertukaran pendapat yang blak-blakan. Witkoff mengatakan kepada Netanyahu bahwa jika dia tidak berniat membuat kesepakatan, dia akan pulang.

Sumber : CNBC/SL

Bagikan :
Scroll to Top