Washington | EGINDO.co – Presiden Donald Trump menandatangani memorandum pada hari Jumat (21 Februari) yang mengarahkan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) untuk membatasi investasi Tiongkok di area strategis, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Memorandum keamanan nasional tersebut ditujukan untuk mempromosikan investasi asing sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional AS dari ancaman yang ditimbulkan oleh musuh asing seperti Tiongkok, kata pejabat tersebut kepada Reuters.
Perintah tersebut mengatakan bahwa Tiongkok “mengeksploitasi modal dan kecerdikan kami untuk mendanai dan memodernisasi operasi militer, intelijen, dan keamanan mereka, yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Amerika Serikat,” kata pejabat tersebut.
Berdasarkan arahan tersebut, Amerika Serikat akan menetapkan aturan baru “untuk mengekang eksploitasi modal, teknologi, dan pengetahuannya oleh musuh asing seperti Tiongkok untuk memastikan bahwa hanya investasi yang melayani kepentingan Amerika yang diizinkan,” kata pejabat tersebut.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa pemerintahan Trump akan mempertimbangkan pembatasan baru atau yang diperluas pada investasi keluar AS ke Tiongkok dalam teknologi sensitif, termasuk semikonduktor, kecerdasan buatan, kuantum, bioteknologi, kedirgantaraan, dan banyak lagi.
Langkah-langkah tersebut mengancam akan meningkatkan ketegangan ekonomi dengan Tiongkok setelah presiden menaikkan tarif AS atas impor Tiongkok sebagai salah satu langkah pertamanya saat menjabat.
CFIUS, yang meneliti investasi asing di Amerika Serikat untuk risiko keamanan nasional, telah mengawasi penurunan tajam dalam investasi Tiongkok di Amerika Serikat.
Menurut Rhodium Group, investasi tahunan Tiongkok telah turun dari US$46 miliar pada tahun 2016 menjadi kurang dari US$5 miliar pada tahun 2022.
Perintah tersebut mencatat bahwa entitas dan individu asing memiliki sekitar 17,4 juta ha lahan pertanian AS, yang hampir 2 persen dari seluruh lahan di Amerika Serikat, kata pejabat tersebut.
Tiongkok memiliki lebih dari 141.600 ha lahan pertanian di 27 negara bagian, kata pejabat tersebut.
Kelompok tani dan anggota parlemen telah menyatakan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir bahwa pembelian lahan oleh investor dan negara asing mendorong kenaikan harga lahan pertanian dan mengancam keamanan nasional.
Pejabat Gedung Putih juga mencatat bahwa peretas Tiongkok telah berulang kali menargetkan entitas AS, termasuk baru-baru ini membobol kantor CFIUS milik Departemen Keuangan, entitas yang bertanggung jawab untuk meninjau investasi asing terkait risiko keamanan nasional.
Rezim yang keluar dapat diperluas berdasarkan perintah eksekutif, yang diluncurkan pada tahun 2023 oleh pemerintahan Biden, untuk mulai melarang beberapa investasi AS dalam teknologi sensitif tertentu di Tiongkok, dan mewajibkan pemberitahuan pemerintah tentang investasi lainnya.
Sumber : CNA/SL