Trump Dijadwalkan bertemu Xi di Korea Selatan, kata Bessent

Dok. Pertemuan Xi Jinping dengan Trump
Dok. Pertemuan Xi Jinping dengan Trump

Washington | EGINDO.co – Presiden AS Donald Trump tetap berada di jalur yang tepat untuk bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober, seiring upaya kedua pihak untuk meredakan ketegangan akibat sengketa perdagangan, ujar Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Senin (13 Oktober).

Ketegangan terbaru ini menyusul pengumuman Tiongkok pada hari Kamis yang akan memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang secara drastis. Hal ini memicu tindakan balasan yang tajam dari Trump pada hari Jumat, yang membuat pasar dan hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut memburuk.

Bessent mengatakan terdapat komunikasi yang substansial antara kedua pihak selama akhir pekan dan pertemuan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi.

“Kami telah meredakan ketegangan secara substansial,” kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

“Presiden Trump mengatakan bahwa tarif tidak akan berlaku hingga 1 November. Beliau akan bertemu dengan Ketua Partai Xi di Korea. Saya yakin pertemuan itu akan tetap berlangsung.”

Trump dan Xi telah merencanakan untuk bertemu pada pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik yang diselenggarakan oleh Korea Selatan pada akhir Oktober.

Nada yang lebih lembut meredakan kegugupan Wall Street, memicu rebound kuat di bursa saham AS pada awal perdagangan di New York pada hari Senin, dengan indeks Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi naik hampir 2 persen dan indeks-indeks utama lainnya naik sekitar 1 persen.

Ancaman Trump pada hari Jumat memicu aksi jual besar-besaran di saat investor dan pembuat kebijakan terkemuka sudah mulai cemas tentang pasar saham yang bergejolak akibat lonjakan investasi dalam kecerdasan buatan yang dikhawatirkan beberapa pejabat dapat merugikan lapangan kerja di masa depan.

Bessent mengatakan akan ada pertemuan tingkat staf AS-Tiongkok minggu ini di Washington di sela-sela pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

“Tarif 100 persen tidak harus terjadi,” kata Bessent. “Hubungannya, terlepas dari pengumuman minggu lalu, baik-baik saja. Jalur komunikasi telah dibuka kembali, jadi kita lihat saja nanti.”

Penolakan AS Agresif

Namun, Bessent menyebut langkah Tiongkok provokatif dan mengatakan AS melakukan perlawanan secara agresif.

Amerika Serikat telah berkomunikasi dengan sekutu-sekutunya dan mengharapkan dukungan dari Eropa, India, dan negara-negara demokrasi di Asia, ujarnya.

“Tiongkok adalah ekonomi komando dan kendali. Mereka tidak akan memerintah atau mengendalikan kita,” kata Bessent.

Tiongkok menyalahkan Amerika Serikat atas meningkatnya ketegangan perdagangan pada hari Minggu dan menyebut ancaman tarif terbaru Trump sebesar 100 persen terhadap barang-barang Tiongkok sebagai tindakan munafik. Tiongkok membela pembatasan ekspor unsur tanah jarang dan peralatannya. Tiongkok mendominasi pasar untuk unsur-unsur tersebut, yang penting bagi manufaktur teknologi.

Berdasarkan peraturan baru Tiongkok, perusahaan asing yang memproduksi beberapa unsur tanah jarang dan magnet terkait dalam daftar tersebut kini juga memerlukan lisensi ekspor Tiongkok jika produk akhirnya mengandung atau dibuat dengan peralatan atau material Tiongkok. Hal ini berlaku bahkan jika transaksi tersebut tidak melibatkan perusahaan Tiongkok.

Amerika Serikat akan menolak persyaratan lisensi dari Tiongkok, kata Bessent dalam wawancara di acara “Mornings with Maria”.

Serangan tak terduga Trump pada hari Jumat mengguncang pasar keuangan global, menyebabkan indeks acuan S&P 500 merosot lebih dari 2 persen, penurunan satu hari terbesar sejak April, ketika rentetan pengumuman tarif oleh Trump memicu volatilitas pasar.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top