Washington | EGINDO.co – Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa turun tangan untuk menengahi kesepakatan di antara anggota parlemen Republik setelah sebuah kendala menimbulkan keraguan tentang nasib undang-undang mata uang kripto yang telah lama ditunggu-tunggu, yang akan menandai kemenangan besar bagi sektor aset digital.
Pemungutan suara prosedural yang gagal di Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Selasa sebelumnya menyebabkan saham perusahaan kripto melemah. Namun, presiden dari Partai Republik tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam bahwa ia akan bertemu di Ruang Oval dengan 11 dari 12 anggota Kongres yang dibutuhkan untuk meloloskan undang-undang tersebut.
“Setelah diskusi singkat, mereka semua sepakat untuk memberikan suara besok pagi untuk mendukung Aturan tersebut,” kata Trump di platform media sosialnya.
Anggota DPR dari Partai Republik telah menjuluki minggu ini sebagai “Pekan Kripto,” dan bersemangat untuk memajukan berbagai rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memberikan kejelasan bagi industri aset digital dan legitimasi yang telah lama dicari bagi sektor ini.
Beberapa anggota Partai Republik konservatif pada hari Selasa sebelumnya bergabung dengan Partai Demokrat dalam memblokir pemungutan suara prosedural untuk memungkinkan pertimbangan tiga RUU kripto sebagai bagian dari perselisihan tentang bagaimana langkah-langkah tersebut harus dikemas dan dipertimbangkan.
Tak lama setelah pemungutan suara tersebut, Ketua DPR Mike Johnson mengatakan kepada wartawan bahwa ia berencana untuk melanjutkan pembahasan masalah ini dengan para anggota dan berharap dapat segera melakukan pemungutan suara kembali.
Saham-saham yang terkait dengan kripto, termasuk Circle Internet dan Coinbase Global, anjlok setelah berita pemungutan suara tersebut, tetapi kemudian memangkas kerugiannya.
DPR sedang berupaya meloloskan serangkaian RUU terkait kripto, terutama RUU yang akan menetapkan kerangka regulasi untuk stablecoin.
Stablecoin, sejenis mata uang kripto yang dirancang untuk mempertahankan nilai konstan, biasanya dengan patokan 1 banding 1 dolar, umumnya digunakan oleh pedagang kripto untuk memindahkan dana antar token. Penggunaannya telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan para pendukungnya mengatakan bahwa mata uang ini dapat digunakan untuk mengirim pembayaran secara instan.
RUU tersebut—dan RUU lain yang sedang dipertimbangkan DPR yang akan menentukan kapan token kripto menjadi komoditas—akan menjadi kemenangan besar bagi industri kripto.
DPR juga akan mempertimbangkan RUU yang akan melarang AS menerbitkan mata uang digital bank sentral. Partai Republik mengatakan ada risiko hal ini dapat memberi pemerintah kendali yang terlalu besar atas keuangan pribadi warga Amerika.
RUU tersebut belum dipertimbangkan di Senat dan Federal Reserve belum menunjukkan keinginan untuk mengembangkan mata uang digital bank sentral.
Sumber : CNA/SL