Tren WFH, Banyak Perkantoran Di DKI Jakarta Diobral Murah

perkantoran
Perkantoran di Jakarta

Jakarta | EGINDO.co – Tren bekerja dari rumah (WFH) membuat banyak perkantoran di DKI Jakarta diobral murah. Hampir dua tahun Covid-19 di Indonesia, perubahan bekerja terjadi yang mengakibatkan banyak gedung perkantoran di DKI Jakarta sepi peminat.

Hal itu terlihat dari para penyewa gedung perkantoran meninggalkan gedung yang disewa beralih bekerja di rumah, karena merasa WFH sudah cukup efektif. Kondisi ini membuat pemilik gedung perkantoran bingung, terancam rugi.

Akhirnya pemilik perkantoran mendiskon besar-besaran sewa kantor, bahkan banyak yang menjual kantornya karena sudah tidak sanggup memanggung biaya perawatan gedung. Kondisi saat ini ada sekitar 60 persen masih bertahan menyewa kantor akan tetapi itu juga akan terus berkurang.

Baca Juga :  3 Orang Tewas Penembakan Di Toko Washington, Tersangka Tewas

Disamping tidak menyewa lagi sedangkan bagi yang masih bertahan menyewa kantor kebanyakan sudah mengurangi jumlah space atau luasan kantor yang disewa. Diperkirakan sedikitnya mencapai 40 persen dari total space penyewaan semula.

Bukan hanya perkantoran, untuk Tenant juga banyak yang meminta diskon rental untuk mengurangi biaya operasional. Kesemuanya itu karena pembeli sepi akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus menerus.

Faktanya sekarang ini semuanya sepi, akibat pandemic Covid-19 dan terus menerus PPKM mengurangi permintaan sewa perkantoran berimbas pada geliat bisnis. Penjualan gedung perkantoran sangat mudah ditemukan pada berbagai situs jual beli online.

Tidak hanya perkantoran, akan tetapi juga okupansi hotel berkurang draktis yang mengakibatkan pengelola hotel tidak sanggup menahan biaya operasional. Dampaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) banyak terjadi dan berdampak kepada perekonomian.

Baca Juga :  Mengenal Apa Itu BRICS Dan Dimana Kantor Pusatnya

Mulai hari ini Selasa (19/10/2021) PPKM kembali diperpanjang untuk kesebelas kalinya hingga 1 November 2021 mendatang meskipun adanya beberapa kelonggoran disebabkan menurunnya level PPKM.@

Bs/TimEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top