Transportasi Sungai, Solusi Kemacetan Jakarta

Transportasi Air
Transportasi Air

Jakarta|EGINDO.co Pemerhati transportasi dan hukum, Budiyanto, menyoroti kemacetan lalu lintas di Jakarta yang telah menjadi permasalahan kronis. Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak terkendali, menurutnya, tidak sebanding dengan pertambahan infrastruktur jalan, sehingga kemacetan sulit dihindari. Pada jam-jam sibuk, rasio volume terhadap kapasitas (V/C Rasio) sering kali berada di angka 0,7 hingga 0,9, yang menunjukkan bahwa kapasitas jalan telah terlampaui. Hal ini, lanjut Budiyanto, menuntut dilakukannya rekayasa lalu lintas, namun ruang yang tersedia sangat terbatas.

Jakarta sendiri dilalui oleh sekitar 13 sungai, yang sayangnya, sebagian besar kurang terpelihara dan mengalami pendangkalan. Budiyanto menilai bahwa salah satu inovasi untuk mengatasi kemacetan adalah dengan mengembangkan transportasi air melalui sungai-sungai tersebut, yang dikenal dengan istilah river way.

Menurutnya, sungai-sungai tersebut dapat ditata kembali dan dikeruk untuk dijadikan prasarana transportasi air. Pengelolaan debit air melalui teknologi canggih, baik pada musim hujan maupun kemarau, akan mendukung optimalisasi fungsi sungai sebagai media transportasi sekaligus pengendali banjir, yang selama ini menjadi masalah besar di ibu kota.

Baca Juga :  Kabut Penyebab 200 Mobil Tabrakan Di Jembatan Zhengzhou

Permasalahan banjir di Jakarta, menurut Budiyanto, sebagian besar disebabkan oleh sungai, danau, serta sistem drainase yang tidak berfungsi maksimal. Ketika curah hujan tinggi, air kerap meluap dan menggenangi kawasan pemukiman serta jalan raya. Sementara itu, transportasi Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) di Jakarta, yang seharusnya bisa menjadi solusi, menurut pengamatan Budiyanto, belum berjalan secara optimal. Aktivitas transportasi di sungai-sungai tersebut belum mampu mendukung pergerakan barang maupun manusia dengan maksimal.

Dengan mengoptimalkan transportasi sungai, kemacetan lalu lintas di jalan dapat berkurang. Selain itu, sungai-sungai di Jakarta akan menjadi lebih bersih dan menarik secara estetika, menjadikan pemandangan kota lebih indah. Yang lebih penting, transportasi air melalui river way dapat menjadi salah satu solusi konkret untuk mengurai kemacetan yang semakin parah.

Baca Juga :  Guna Menyerap Aspirasi Masyarakat Dosen IPB Lakukan Pengabdian

Namun, Budiyanto menyadari bahwa untuk mewujudkan normalisasi sungai yang dapat digunakan sebagai jalur transportasi air, diperlukan anggaran yang besar. Kendati demikian, ia menilai bahwa opsi ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan membangun jalan baru, mengingat keterbatasan lahan di Jakarta yang semakin menyulitkan dan mahal.

Ia juga menekankan pentingnya tekad dan komitmen kuat dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk mewujudkan transportasi air. Terlebih lagi, dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yang mengatur bahwa penataan wilayah aglomerasi Jabodetabekjur akan berada di bawah koordinasi Wakil Presiden, optimisasi sungai-sungai yang mengarah ke Jakarta dapat dilakukan dengan lebih terencana dan terintegrasi.

Baca Juga :  Kolaborasi OIKN dan Swasta Dukung Pembangunan Rendah Karbon

Budiyanto menegaskan bahwa mewujudkan transportasi sungai atau river way kini menjadi kebutuhan mendesak sebagai salah satu langkah strategis dalam mengurangi kemacetan yang telah lama menjadi permasalahan di Jakarta. (Sn)

Bagikan :
Scroll to Top