Tragedi Banjir Bandang di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara: 776 Jiwa Tewas, 564 Masih Hilang

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Bencana banjir bandang yang menerjang Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut) pada akhir November 2025 telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan yang luas. Hingga Kamis, 4 Desember 2025, pukul 13.34 WIB, 776 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 564 warga masih dalam pencarian tim penyelamat.

Peristiwa dahsyat ini memporak-porandakan lebih dari 50 kabupaten di ketiga provinsi, menghancurkan pemukiman, fasilitas publik, jalan, jembatan, dan sarana vital lainnya. Jutaan penduduk terdampak secara langsung maupun tidak langsung, dengan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, pasokan air bersih, energi listrik, dan kebutuhan dasar lainnya.

Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), aparat daerah, serta relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan terus melakukan evakuasi, penyelamatan, dan distribusi bantuan logistik. Tim SAR memfokuskan upaya pada pencarian warga yang masih hilang serta memberikan perawatan medis bagi para korban yang berhasil diselamatkan.

Gubernur dan bupati setempat menyampaikan kondisi di lapangan masih sangat darurat. Beberapa wilayah terisolasi akibat putusnya akses jalan dan terendamnya permukiman, sehingga memperlambat bantuan yang masuk. Pemerintah menekankan perlunya koordinasi yang solid antara semua instansi untuk mempercepat proses tanggap darurat, pemulihan korban, serta rehabilitasi infrastruktur.

Masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengikuti petunjuk resmi pemerintah. Selain bantuan darurat, pemerintah telah berkomitmen menyediakan program pemulihan jangka panjang, termasuk rekonstruksi rumah, perbaikan sarana transportasi, dan pemulihan fasilitas publik yang rusak akibat bencana. (Sn)

Scroll to Top