Topan Tapah Hantam Guangdong, Ribuan Warga Mengungsi dan Sekolah Ditutup

Guangdong|EGINDO.co  Topan Tapah melanda wilayah pesisir Provinsi Guangdong, Tiongkok, pada Senin (8/9/2025) pagi. Badai tropis ini memicu hujan deras disertai angin kencang yang mengganggu aktivitas warga, memaksa sekolah-sekolah ditutup, serta mendorong evakuasi besar-besaran.

Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, di Kota Taishan terdapat sedikitnya 182 sekolah yang menghentikan kegiatan belajar mengajar demi keselamatan siswa. Sementara itu, di Kota Jiangmen, lebih dari 41 ribu penduduk terpaksa mengungsi karena ancaman badai semakin meningkat.

Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Guangdong sejak dini hari, diperparah dengan angin kencang di sepanjang pesisir. Kondisi ini juga berdampak pada sektor transportasi, terutama penerbangan. Puluhan jadwal penerbangan dari dan menuju Taiwan, Hong Kong, serta Makau dibatalkan. Kantor Berita Pusat Taiwan (CNA) menyebutkan pembatalan itu bersifat masif, sejalan dengan peringatan keselamatan penerbangan.

Seperti dilaporkan Anadolu, selain penerbangan sipil, operasional di beberapa bandara utama di kawasan Asia Timur juga terganggu. Bahkan, menurut China Daily, otoritas penerbangan sipil Tiongkok telah menyiagakan tim darurat untuk membantu maskapai dalam pengaturan ulang jadwal penerbangan.

Topan Tapah sendiri terbentuk pada Sabtu (6/9/2025) malam di perairan barat Filipina dan bergerak cepat ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam. Hingga Senin pagi, Tapah tercatat sebagai topan ke-16 yang menerjang Tiongkok sepanjang tahun ini.

Meski berpengaruh besar terhadap Tiongkok bagian selatan, Badan Cuaca Pusat Taiwan memastikan bahwa Taiwan tidak akan terdampak langsung oleh badai ini. Otoritas cuaca juga memperkirakan intensitas Tapah akan melemah secara bertahap dalam beberapa hari mendatang.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top