Titik Konflik, Kapasitas Jalan Berkurang dan Berdampak Pada kemacetan

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH

 Jakarta|EGINDO.co Kemacetan hampir terjadi sepanjang hari di jalan RE Martadinata arah Gunung Sahari dan Jalan Lodan Jakarta Utara.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH dan juga selaku Pemerhati masalah transportasi dan hukum menjelaskan, Penyebab kemacetan tersebut secara kasat mata saya kira sangat jelas karena adanya beberapa titik konflik atau pertemuan arus lalu lintas yang keluar dari Jembatan Carnaval Ancol dengan Off Ramp / pintu keluar Tol PRJ ( Pekan Raya Jakarta ) dari arah timur dan arus dari jalan Ampera Pademangan yang melawan arus menyeberang ke arah tempat hiburan Ancol. Situasi ini diperparah dengan adanya proyek pembangunan jalan tol Harbour road Tanjung Priok arah jalan Lodan Pademangan Jakarta utara.

Baca Juga :  Parlemen Sri Lanka Setuju Restrukturisasi Utang Dalam Negeri

“Berkurangnya kapasitas jalan sepanjang jalan tersebut berakibat pada kemacetan yang tak terhindari,”ucapnya.

Pada jam – jam tertentu volume arus lalu lintas mengalami over capacyti atau V/ C Ratio sudah melebihi batas toleransi, menurut dugaan Budiyanto sudah diatas: 0,7. Dengan V/ C Ratio tersebut seharusnya sudah dilakukan upaya rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan tersebut agar kinerja lalu lintas tetap maksimal dan dinamis.

Ia katakan, Sebagian kendaraan yang dari Tanjung Priok arah Gunung Sahari / Jalan Lodan bisa diarahkan lewat Pengadilan Jakarta Utara – lanjut Traffic Light Aneka Sunter belok kanan ke Kemayoran dan seterusnya. Pada jam- jam sibuk ditempatkan personil dari mulai Tanjung Priok sampai dengan jalan Gunung Sahari – Lodan Pademangan Jakarta Utara.

Baca Juga :  Pengamat: Ramai Tilang Knalpot Brong Tanpa Alat Ukur Bising

“Ironisnya pada jam sibuk kemacetan terutama di titik konflik jembatan Carnaval Ancol dengan Off Ramp Tol PRJ arah barat nyaris anggota tidak kelihatan,”tuturnya.

Dikatakan Budiyanto, dengan adanya pembangunan jalan tol Harbour road Tanjung Priok – Lodan, adanya titik konflik pertemuan antara Off Ramp PRJ arah Barat dengan arus yang keluar dari Ancol lewat Jembata Carnaval sudah dipastikan akan terjadi kemacetan yang memerlukan upaya rekayasa lalu lintas dan upaya mitigasi.

Dijelaskannya, salah satu upayanya adalah dengan cara rekayasa lalu lintas mengalihkan sebagian kendaraan ke arah Pengadilan Jakarta Utara – TL ( Traffic Light ) Aneka Sunter ke arah Kemayoran. Berikan atau pasang rambu- rambu portabel petunjuk arah yang jelas dan penempatan anggota baik yang stasioner maupun yang mobile.

Baca Juga :  Menteri Pertahanan AS Dan China Akan Bertemu Menyusul Ketegangan Taiwan

Ungkap Budiyanto, Penempatan rambu- rambu dan anggota Polantas ( stasioner & mobile ) sebagai langkah mitigasi untuk mengurangi dampak negatif baik itu masalah kemacetan atau tindak kriminal. Jalan RE Martadinata adalah salah satu jalan penghubung bagi mereka yang ingin berwisata ke Ancol.

“Membangun dan menciptakan situasi Kamseltibcarlantas ( keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas ) kearah Ancol – Gunung sahari dan suatu keniscayaan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang beraktivitas rutin dan yang akan berlibur ke Ancol tempat Wisata,”pungkasnya.

@Sadarudin

Bagikan :
Scroll to Top