Tisu Paseo Dikira Merek dari Luar Negeri, Ternyata Bukan

Tisu Paseo
Tisu Paseo

Jakarta | EGINDO.co – Tisu Paseo dikira banyak orang adalah merek luar negeri, ternyata bukan, Tisu Paseo produksi dalam negeri. Tisu Paseo merupakan salah satu merek tissue yang sudah banyak dikenal masyarakat. Namun, masih banyak yang belum mengetahui siapa pemilik dari tissue Paseo itu.

Tisu Paseo yang paling banyak digunakan orang itu merupakan produksi Asia Pulp and Paper (APP) Sinarmas. Hal itu terungkap dari melansir laman situs resmi perusahaan, Paseo merupakan merek tissue yang diproduksi oleh Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas.

Disebutkan produk APP Sinarmas itu sudah dipasarkan lebih dari 150 negara dan pemilik dari tissue Paseo adalah perusahaan konglomerat Sinarmas yakni Eka Tjipta Widjaja selaku pendiri perusahaan. Eka Tjipta Widjaja pria yang telah tutup usia pada 16 Januari 2019 lalu dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Baca Juga :  LCM Chakra, LCM Millenium, LCM Synergy Gelar Baksos Imlek

Mengutip dari laman resmi Sinarmas menyebutkan pilar bisnis Sinarmas dari bisnis perusahaan meluas kepada kertas dan sawit serta tahun 1972, Eka Tjipta Widjaja mendirikan paprika soda kimia, Tjiwi Kimia yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinarmas. Lalu, pada 2006, Sinar Mas mengakuisisi Bank Shinta dan menjadi Bank Sinarmas. Tidak sampai di situ, saat ini diketahui membangun industri telekomunikasi melalui Smartfren, industri pengembang dan real estate mencakup Sinar Mas Land.

Dalam laman resmi APP Sinarmas itu memuat narasi bahwa kertas diketahui sudah ada di China sejak tahun 200 Sebelum Masehi (SM) dan tahun 220 Masehi pada masa Dinasti Han. Kertas juga tercatat dalam sejarah pada zaman Mesir kuno, peradaban telah menggunakan semacam jenis kertas sejak tahun 3700 Sebelum Masehi. Sejak saat itu, kertas secara berdampingan telah membantu kehidupan manusia untuk berkembang, terhubung satu sama lain, mengubah ide menjadi aksi nyata, dan menjaga manusia agar hidup bersih dan sehat.

Baca Juga :  Resmi PUBG Nations Cup Bergulir Kembali di Bangkok

APP Sinarmas dalam memproduksi kertas menggunakan dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang lahir di laboratorium dari benih kecil dan kemudian menjadi pohon dengan membutuhkan 5 tahun untuk pohon tumbuh, yang kemudian siap untuk diubah menjadi kertas. Setiap 5 tahun, benih dari laboratorium dan usaha pembibitan ditanam untuk membuat kertas dalam jumlah banyak.

Kertas, produk untuk segala kebutuhan. Kini kertas juga sebagai sarana pembungkus, tentu diproduksi bahan pembungkus kertas yang aman bagi kesehatan. APP Sinarmas juga memproduksi kertas pembungkus yang sehat. Kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, kotak martabak, atau makanan lain sesunguhnya sangat berbahaya karena kertas bekas mengandung banyak mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibanding jenis kertas lain dan melebihi batas yang ditentukan.@

Baca Juga :  Saham TKIM Dan INKP Kedepan, Begini Rekomendasinya

Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top