Tim Vaksin Nusantara Tagih BPOM Dan Kemenkes

Vaksin Nusantara
Vaksin Nusantara

Jakarta | EGINDO.co –Tim Vaksin Nusantara menangih janji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Tim Vaksin Nusantara Mayor Jenderal TNI (Purn.) Daniel Tjen meminta kesediaan perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan untuk kembali membahas nasib vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto.

“Kita mau vaksin tiga atau uji klinis fase III itu nanti tentu perlu duduk bersama lagi antara BPOM, Kementerian Kesehatan dengan tim peneliti,” kata Daniel dalam acara daring, kemarin.

Dikatakan Daniel, saat ini tim peneliti tengah merampungkan uji klinik tahap II di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dan menunggu persetujuan uji klinik tahap III, agar vaksin berbasis sel dendritik itu dapat secara resmi digunakan untuk masyarakat luas.

Baca Juga :  Kemenkes: Jika Terinfeksi MPOX Butuh Pengobatan dan Isolasi

Menurut Daniel saat ini status vaksin Nusantara merupakan pelayanan berbasis publik. Sesuai dengan keputusan yang ditetapkan melalui nota kesepahaman alias MoU antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) pada 19 April 2021 lalu. Hasilnya kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap virus Sars Cov-2.

Untuk itu perlu disoroti selain pengambilan sampel darah adalah kit vaksin Nusantara yang dapat diedarkan secara luas. “MoU antara Menkes, BPOM, dan KSAD itu dasarnya berbasis layanan. Namun yang dikedepankan adalah alat kesehatannya, kit-nya, kalau kit tentu izin edarnya Kemenkes buka BPOM,” katanya menjelaskan.

Baca Juga :  Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan Semakin Membaik

Daniel memastikan tim peneliti akan terus mematuhi standar penelitian berbasis ilmiah yang diatur oleh BPOM, baik untuk syarat Good Clinical Practice (GCP), Good Manufacturing Practice (GMP), dan Good Laboratory Practice (GLP).

Sementara itu dalam acara daring yang sama, Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena berharap dukungan politik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terkait pengembangan Vaksin Nusantara karena bisa memudahkan pelaksanaan uji klinis tahap III Vaksin Nusantara sebagai karya anak bangsa.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top