Tiga Astronot China Tiba Di Stasiun Luar Angkasa

Stasiun Luar Angkasa China
Stasiun Luar Angkasa China

Beijing | EGINDO.co – Tiga astronot China tiba di stasiun luar angkasa negara itu pada Minggu (5 Juni), kata badan antariksa China untuk penerbangan manusia, langkah terbaru dalam tujuan Beijing untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama.

Ketiganya meluncur dengan roket Long March-2F pada pukul 02:44 GMT (10:44 waktu Singapura) dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi China barat laut, lapor penyiar CCTV negara.

Tim tersebut ditugaskan untuk “menyelesaikan perakitan di orbit dan pembangunan stasiun ruang angkasa”, serta “melakukan commissioning peralatan” dan melakukan eksperimen ilmiah, kata CGTN yang dikelola negara pada hari Sabtu.

Para astronot memasuki modul pusat stasiun Tiangong sekitar pukul 12.50 GMT (20.50 waktu Singapura), kata Badan Antariksa Berawak China (CMSA). Perjalanan memakan waktu sekitar “tujuh jam penerbangan”, CCTV melaporkan.

Baca Juga :  Pengusaha Mal: Investasi Bakal Tersendat, Suku Bunga BI Naik

Tiangong, yang berarti “istana surgawi”, diharapkan akan beroperasi penuh pada akhir tahun.

Program luar angkasa China yang sangat dipromosikan telah membuat negara itu mendaratkan penjelajah di Mars dan mengirim wahana ke Bulan.

Awak Shenzhou-14 dipimpin oleh pilot angkatan udara Chen Dong, 43, tantangan utama awak tiga orang akan menghubungkan dua modul laboratorium stasiun ke badan utama.

Dong, bersama dengan rekan pilot Liu Yang dan Cai Xuzhe, akan menjadi kru kedua yang menghabiskan enam bulan di atas Tiangong setelah yang terakhir kembali ke bumi pada April setelah 183 hari di stasiun luar angkasa.

Modul inti Tiangong memasuki orbit awal tahun lalu dan diharapkan beroperasi setidaknya selama satu dekade.

Baca Juga :  Kapal Angkatan Laut China Dan Rusia Berlayar Di Selat Jepang

Stasiun yang telah selesai akan mirip dengan stasiun Soviet Mir yang mengorbit Bumi dari tahun 1980-an hingga 2001.

AMBISI RUANG RUANG
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program luar angkasa yang dijalankan militer, dengan harapan memiliki stasiun luar angkasa yang diawaki secara permanen pada tahun 2022 dan akhirnya mengirim manusia ke Bulan.

Negara ini telah membuat langkah besar dalam mengejar Amerika Serikat dan Rusia, yang astronot dan kosmonotnya memiliki pengalaman puluhan tahun dalam eksplorasi ruang angkasa.

Tetapi di bawah Presiden China Xi Jinping, rencana negara itu untuk “mimpi luar angkasa” yang dipromosikan secara besar-besaran telah menjadi berlebihan.

Baca Juga :  Putar Balik Di Jalan Tol, Menantang Maut & Melanggar Aturan

Selain stasiun luar angkasa, Beijing juga berencana membangun pangkalan di Bulan, dan Badan Antariksa Nasional negara itu mengatakan akan meluncurkan misi bulan berawak pada tahun 2029.

China telah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak 2011, ketika Amerika Serikat melarang NASA terlibat dengan negara itu.

Sementara China tidak berencana menggunakan stasiun luar angkasanya untuk kerja sama global dalam skala ISS, Beijing mengatakan pihaknya terbuka untuk kerja sama asing.

ISS akan pensiun setelah 2024, meskipun NASA mengatakan itu bisa tetap berfungsi hingga 2030.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top